Jakarta – Belajar dari pengalaman sebelumnya, momen liburan panjang seperti lebaran berpotensi meningkatkan penularan kasus Covid-19. Untuk itu, Kementerian Kesehatan bersiap melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan mendata dan menambah seluruh kapasitas tempat tidur di seluruh faskes di Indonesia.
“Lebaran sudah dekat. Tugas kami adalah mempersiapkan kondisi terburuk, saya merasa dan berharap Insya Allah ini tidak terjadi, tetapi kalaupun terjadi peningkatan penularan kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget. Sejak Januari yang penting diantisipasi adalah kesediaan tempat tidur RS, kesiapan obat-obatan dan fasilitas lainnya yakni oksigen,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada keterangannya 10 Mei 2021.
Secara keseluruhan, jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 390 ribu unit, yang mana 70 ribu diantaranya digunakan untuk pelayanan COVID-19. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 mencapai sekitar 23 ribuan. Sementara untuk ruang ICU, secara nasional terdapat sekitar 22 ribu. 7500 unit diantaranya diperuntukkan untuk COVID-19. Dengan tingkat keterisian ICU sekitar 2.500.
Berdasarkan perhitungan Menkes, masih ada ketersediaan tempat tidur hingga 2 kali lipat untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus COVID-19 terutama pasca libur lebaran 2021. Apabila permintaan tempat tidur atau ICU untuk COVID-19 terus meningkat, Menkes juga siap untuk mengonversi RS tersebut menjadi RS khusus COVID-19.
Kemudian, Kemenkes saat ini juga berupaya keras untuk menjaga ketersediaan obat-obatan serta oksigen di seluruh tanah air agar tidak terjadi kekosongan. Kalaupun ada kekurangan, Menkes Budi mengimbau kepada daerah untuk dapat menyampaikannya ke Kemenkes agar bisa segera diupayakan untuk dipenuhi. (*) Evan Yulian Philaret