Kemenhub Siapkan Operasi Khusus Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru

Kemenhub Siapkan Operasi Khusus Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru

Poin Penting

  • Kemenhub menyiapkan operasi khusus Nataru 2025/2026, termasuk pembukaan posko pemantauan 18 Desember 2025–4 Januari 2026
  • Lonjakan penumpang diprediksi meningkat, dengan kebutuhan 326 pesawat dan puncak arus terjadi pada 21 Desember (keberangkatan) serta 3–4 Januari (arus balik)
  • Pemerintah dan operator memberikan insentif untuk menekan tarif tiket, meliputi diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, serta penurunan harga avtur.

Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan operasi khusus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat jelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau Nataru.

“Kami menyiapkan rencana operasi khusus untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” kata Lukman F Laisa, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, dinukil Antara, Senin, 17 November 2025.

Ia menjelaskan, operasi khusus tersebut meliput pembukaan posko pemantauan Natal dan Tahun Baru mulai 18 Desember 2025 – 4 Januari 2026 di Kantor Pusat Kemenhub. Posko ini akan memantau kegiatan di 257 bandara seluruh Indonesia.

“Kami memperkirakan jumlah penumpang pesawat mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik dan internasional,” jelasnya. 

Baca juga : Beroperasi Dua Tahun, Kereta Cepat Whoosh Layani 12 Juta Penumpang

Adapun untuk periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pihaknya memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

Saat ini total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. Lion Air menjadi maskai dengan jumlah armada terbanyak, yakni 97 unit. Disusul, Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

Puncak arus keberangkatan Natal diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025, sementara arus balik terbesar akan terjadi pada 3-4 Januari 2026.

Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur.

Kesiapan Maskapai Hadapi Nataru

Lukman menekankan pentingnya kesiapan seluruh operator penerbangan dan bandara dalam menjaga keselamatan, keamanan, serta pelayanan penumpang.

Baca juga : Oona Insurance Berikan Proteksi Kecelakaan dan Kehilangan ke Penumpang Green SM

“Kami sudah menyiapkan contingency plan dan pedoman bandara siaga bencana untuk menghadapi kondisi darurat,” katanya menegaskan.

Selain itu, pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru, termasuk diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.

“Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025 sampai 10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025 sampai 10 Januari 2026. Semoga ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan kali ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62