Kemenangan Erdogan di Pemilu Turki, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Kemenangan Erdogan di Pemilu Turki, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Jakarta – Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan pemilihan umum (Pemilu) Turki setelah berhasil mengalahkan lawannya, Kemal Kilidaroglu, pada Minggu (28/5).

Hasil resmi yang diumumkan Dewan Pemilihan Tertinggi Turki (YSK) menyebut, Erdogan unggul 52,14% atas pesaingnya Kemal Kilicdaroglu yang mendapat 47,86%. Diketahui, suara yang masuk mencapai 99,43%.

Tak lama Erdogan ditetapkan pemenang pemilu, Presiden Indonesia Jowo Widodo (Jokowi) langsung mengucapkan selamat dengan menyematkan panggilan akrab kepada Presiden Turki di akun resmi Jokowi.

“Ucapan paling hangat untuk saudaraku Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki yang kembali terpilih. Siap untuk melanjutkan dan memperkuat kemitraan strategis jangka panjang antara Indonesia-Turkiye untuk kepentingan rakyat kita,” tulis Jokowi di Instagram, Senin, 29 Mei 2023.

Kedekatan Indonesia dengan Turki yang terlihat dalam postingan tersebut membuat publik bertanya-tanya, apa pengaruh kemenangan Erdogan bagi Indonesia?

Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Zaki Mubarak mengatakan, terpilihnya kembali Erdogan menjadi Presiden Turki turut memberikan dampak positif bagi hubungan bilateral Indonesia-Turki yang selama ini telah terjalin dengan baik.

“Dari segi sosial-ekonomi jelas berdampak positif. Hubungan Erdogan dengan Jokowi selama ini sudah terjalin dengan baik. Lain halnya jika Presiden baru maka harus memulai dari nol lagi prosesnya lantaran tidak saling mengenal, “ jelasnya, kepada Infobanknews dikutip 1 Juni 2023.

Lanjutnya, Turki juga bisa menjadi alternatif bagi pasar ekspor Indonesia. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi harus bisa memanfaatkan betul momen ini sebagai pintu masuk ke pasar  Eropa. “Jadi potensi ekonominya luar biasa,” tandasnya.

Termasuk juga kata dia, pengaruh Erdogan akan memberi energi optimis bagi parpol-parpol islam dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpre ) 2024.

“Erdogan membuktikan bahwa partai Islam bisa bersaing dalam demokrasi electoral sebuah negara,” bebernya.

Ia meyakini,  semakin konstruktif politik bebas aktif Indonesia akan mendukung hubungan politik dan pertahanan yg lebih baik dengan Turki. 

Melansir lama kemlu.go.id, hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki sangat baik dan jauh lebih kuat. Ini terbukti dengan adanya pertemuan rutin dan kontak antara para pemimpin, menteri dan pejabat pemerintah, politisi, akademisi dan mahasiswa, serta para pelaku bisnis yang cukup intensif. 

Kedua negara telah menegaskan kembali keinginan kuat untuk unggul dalam hubungan bilateral melalui kerja sama praktis yang berkelanjutan dalam bidang yang lebih luas dan membangun kemitraan berwawasan ke depan. 

Selain itu, kedua negara juga berjanji untuk memperdalam hubungan ekonomi dan membangun sinergi antara ekonomi baik negeri maupun swasta. 

Kontak antara rakyat kedua negara juga semakin intensif. Jumlah orang yang datang dan berkunjung dari dan ke kedua negara telah meningkat.

Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan Turki ke Indonesia pada 2019 mencapai 23.883 orang. Jumlah ini meningkat hingga 14,5 persen atau 3.022 orang dari tahun sebelumnya yang sebanyak 20.861 orang. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News