Jakarta–Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja saat ini mencapai 128,8 juta orang. Dengan catatan, 114 juta merupakan orang bekerja dan sisanya 6,18% merupakan pengangguran.
Direktur Standarisasi dan Kompetensi Kemenaker, Suhadi mengatakan, melihat angka anngkatan kerja tersebut agak sulit tenaga kerja kita bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal ini tentu menjadi tantangan bagi semua dalam menghadapi persaingan dipasar bebas ASEAN tersebut.
“Dari data tersebut 71,3 juta lulusan SD dan SMP. Lulusan pendidikan tingginya 12 juta orang. Tentu jika diukur dari tingkat pendidikan maka sangat berat untuk menghadapi MEA,” kata Suhadi di acara seminar bertajuk “Persiapan SDM Perbankan Indonesia dalam ASEAN Financial Services & Banking Integration 2020” di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Kamis, 13 Oktober 2016.
(Baca juga : Infobank-Perbanas Gelar Konferensi SDM Perbankan)
Untuk membuat SDM berdaya saing, lanjut Suhadi, Kemenaker sudah mempersiapkan beberpa langkah jitunya. Diantaranya, percepatan kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan pengendalian tenaga kerja asing.
“Saat ini telah disusun 573 standar kompetensi kerja di Indonesia. Percepatan terhadap akses sertifikasi komeptensi ini perlu dilakukan karena akan berdampak. Percepatan ini dilakukan bagi yang sudah kerja dan yang belum. Kita ada 610 lembaha kompetensi,” tuturnya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga