Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membuka perdagangan hari ini, Rabu (4/1), dengan kembali menguat sebesar 0,03% menuju 6.891,11.
Sebanyak 214 saham berhasil menguat, 227 saham melemah, dan 200 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp1,92 triliun dari 4,74 miliar saham yang diperdagangkan.
Laju positif ini melanjutkan tren yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya, di mana pada Selasa (3/1), indeks juga berhasil menutup perdagangan dengan menguat sebesar 37,77 poin (0,55%) menuju 6.888,75.
Pada hari ini, deretan saham yang masuk top gainers meliputi PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA), PT MNC Energy Investment Tbk (IATA), dan PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP).
Sedangkan jajaran saham top losers ditempati oleh PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), dan PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) tertekan 6,59% di Rp156.
Tiga saham yang teraktif diperdagangkan adalah PT Radian Uutama Interinsco Tbk (RUIS), PT MNC Energy Investment Tbk (IATA), dan PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC).
Sedangkan saham dengan volume terbesar antara lain PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA).
Sementara, tiga saham dengan nilai transaksi terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PTT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), dan PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO).
Tren menghijaunya IHSG ini sesuai dengan prediksi sebagian analis saham, di mana indeks diperkirakan bakal bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto, meyakini bahwa secara teknikal, IHSG mampu melanjutkan penguatan dan tepat pada support trend line.
Namun, indeks juga masih menyisakan resistance 6.987 dan 7.124 yang menjadi pembatas pergerakan IHSG yang sideways.
“Artinya, sekalipun saat ini IHSG terlihat menguat, namun tren secara keseluruhan adalah sideways dan belum berakhir selama IHSG masih di bawah 7.124,” tulis William, dalam analisisnya, 4 Januari 2023.
Sebelumnya, BNI Sekuritas memproyeksikan IHSG berpeluang mengalami rebound dalam pola konsolidasi pada perdagangan hari ini. Peluang rebound ini berdasarkan penutupan IHSG yang berada di atas 5 Day MA dan candle higher high.
IHSG masih berada dalam trend bearish, selama di atas 6.885. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic bullish, candle higher high. Jika bisa ditutup harian di bawah 6.850, IHSG masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.784, 6.715. Namun jika rebound, IHSG berpeluang menuju 6.953, 7.007.
“Level resistance pada perdagangan Rabu (4/1) berada di 6.908, 6.934, 6.982, 7.007 dengan support 6.860, 6.823, 6.786, 6.745. Perkiraan range pada hari ini di rentang 6.840 – 6.940,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar.
Pada perdagangan kemarin (3/1), bursa regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Hang Seng mencatat kenaikan yang signifikan, diikuti oleh beberapa bursa China seperti SSE Composite Index dan Shenzhen Index.
Caixin Manufacturing PMI China untuk Desember 2022 di atas ekspektasi. Namun di sisi lain S&P/ASX 200 dan All Ordinaries mengalami koreksi yang cukup signifikan.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,03%, begitu juga dengan S&P 500 yang melemah 0,40%. Sementara indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 0,76%.
Adapun, kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi yang menekan indeks tahun lalu masih menjadi perhatian investor. Bursa Eropa juga masih mengalami kenaikan inflasi, salah satunya di Jerman yang melaporkan inflasi sebesar 8,6% yoy untuk Desember 2022. (*) TAF