Jakarta – Kemampuan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah sudah tak perlu diragukan. Bahkan Bank BTN sudah menyandang status Bank BUMN Dengan Pembiayaan Properti Terbesar di Indonesia.
Sebagai pionir di sektor pembiayaan perumahan, BTN terus melakukan berbagai inovasi sehingga mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sejak 1976 hingga Juni 2022, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk lebih dari 5 juta rumah di Indonesia. Bank BTN juga memimpin pasar KPR dengan pangsa sebesar 38,5% per Maret 2022.
Tak sampai disitu saja, kinerja keuangan Bank BTN pun terus bertumbuh dan diperkirakan akan melebihi konsensus pada 2022. Wakil Direktur BTN Nixon L.P Napitupulu menyatakan, aset bank diperkirakan akan tembus Rp400 triliun dan laba bersih diestimasi mencapai Rp3 triliun (unaudited), alias di atas konsensus analis sebelumnya yang memperkirakan laba bersih berada di kisaran Rp2,8 triliun.
Salah satu penopang utama laba bersih adalah keberhasilan manajemen menurunkan biaya dana secara signifikan dengan memperbanyak porsi dana murah (current account saving account/CASA) melalui inovasi digital. “Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi biaya dana bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 bakal tembus Rp400 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp300 triliun,” ujar Nixon.
Keberhasilan bank BUMN spesialis pembiayaan rumah dalam memperbaiki kinerja ini tak lepas dari berbagai macam strategi yang sudah berjalan. Mulai dari transformasi digital, kembali ke khittah di bisnis kredit rumah tapak, dan hingga menuntaskan aksi korporasi penerbitan saham baru dengan perolehan dana Rp4,13 triliun.
Strategi-strategi itu pun akan jadi modal penting Bank BTN dalam menghadapi kondisi ekonomi pada 2023. Terutama dalam memperbaiki backlog perumahan, khususnya yang menyasar ke Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sebagai informasi, hingga kuartal III-2022, porsi pembiayaan perumahan BTN mencapai 88,54% dari total kreditnya.
Dari data di atas, meski porsi pembiayaan perumahaan BTN belum kembali ke level 90%, namun ada perbaikan porsi dari penyaluran pembiayaan perumahan yang berbasis subsidi.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyampaikan komitmennya akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.
Di sisi lain, Nixon pernah menyampaikan, manajemen belajar banyak dari kekeliruan membiayai proyek apartemen. Segmen ini bukanlah bisnis utama perseroan. “Keahlian kami di pembiayaan rumah tapak. Potensi pasarnya bukan hanya sangat besar, juga menjanjikan margin tinggi. Yang perlu kami lakukan adalah menciptakan inovasi tapi tetap dalam konteks pembiayaan rumah tapak,” kata Nixon.
Ada beberapa inovasi yang ditempuh manajemen. Antara lain meluncurkan KPR dengan skema rent to own untuk menggarap pasar milenial dan pasangan mudah, memberikan top up loan untuk debitur eksisting hingga menyalurkan kredit berbasis ekosistem dengan menggandeng digital platform yang fokus pada pemenuhan kebutuhan rumah.
Ekosistem Digital KPR
Dalam menyalurkan pembiayaan perumahan, BTN berkomitmen mengembangkan saluran digital untuk meningkatkan nilai tambah dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk itu, Bank BTN sudah membentuk ekosistem digital pembiayaan perumahan.
Realisasi transformasi digital tersebut tertuang melalui kehadiran beberapa platform. Mulai dari BTNProperti for Developer, Rumah Murah BTN, BTN Mobile, hingga Smart Residence.
Bahkan, pada Virtual Expo 2022, BTN menghadirkan konsep metaverse. Menurut Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto, berbagai inovasi tersebut bertujuan agar nasabah perseroan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan akan hunian dan perawatannya. Apalagi, langkah BTN tersebut juga untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke-46.
“Kami senantiasa berinovasi agar BTN Digital Mortgage Ecosystem dapat menyediakan layanan digital yang memenuhi empat aspek yakni living, renting, buying, dan selling. Dengan begitu, nasabah tidak hanya mudah mencari properti dan mengajukan pinjaman, tapi juga memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk perawatan dan kebersihan hunian,” ujar Andi beberapa waktu lalu.
Adapun, dalam melengkapi Digital Mortgage Ecosystem, Bank BTN menghadirkan layanan Profesional Listing dan Home Service pada aplikasi btnproperti dan SMART Residence milik perseroan. Melalui layanan Profesional Listing, nasabah dapat mengakses layanan perbaikan, perawatan, serta renovasi hunian dari berbagai penawaran jasa yang ada.
Agresif Pasang Target
Tahun ini, Bank BTN menargetkan penyaluran KPR FLPP dan Tapera sepanjang sekitar 182.250 unit atau senilai Rp27,33 triliun. Target tersebut diasumsikan dengan harga rumah sekitar Rp150 juta per unit.
“Kami optimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan untuk KPR subsidi tersebut seiring dengan masih tingginya permintaan rumah khususnya bagi rumah subsidi di Indonesia. Apalagi backlog perumahan saat ini masih sangat tinggi mencapai 12,75 juta unit,” ujar Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar.
Hirwandi mengatakan, dari jumlah target Bank BTN tersebut, KPR FLPP masih mendominasi sebanyak 176.000 unit atau sekitar 80% dari kuota FLPP pemerintah yang sebanyak 220.000 unit di tahun 2023. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera diharapkan bisa mencapai 6.250 unit atau sekitar 62,5% dari target penyaluran KPR Tapera sebanyak 10.000 unit di tahun depan.
Menurut Hirwandi, dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera, Bank BTN sebagai bank fokus perumahan, dapat terus bersinergi mewujudkan kepemilikan rumah yang berkualitas dan terjangkau bagi MBR. Oleh karena itu, diperlukan adanya alokasi kuota agar penyaluran dan kualitas hunian dapat berjalan lebih optimal.
“Semoga pelayanan BP Tapera kepada seluruh stakeholder perumahan yang hingga saat ini telah diberikan dengan baik, dapat terus ditingkatkan dan selanjutnya bersama-sama kita dapat menyukseskan Program Satu Juta Rumah,” pungkasnya. (*)