Sensitivitas pasar sangat tinggi. Saham Asia menguat pada awal perdagangan hari Selasa karena adanya laporan FBI yang kembali menekankan pandangannya bahwa penggunaan email server pribadi Hillary Clinton bukanlah tindak kriminal.
“Walaupun pasar Asia, Eropa, dan Amerika berpotensi menguat hari ini karena laporan terkini FBI, kita belum bisa berlega diri karena berbagai faktor yang mengarah ke tren bearish masih ditemukan di pasar,” jelasnya.
Seperti diketahui, S&P 500 mengalami periode penurunan terpanjang sejak 1980 pekan lalu dan pantulan teknikal saat ini adalah dasar bagi penurunan drastis berikutnya.
Sentimen global masih tetap tidak stabil dan mengingat harga minyak merosot, pertumbuhan global melambat, dan ketidakpastian yang ada, peristiwa tak terduga dapat memicu aksi jual besar-besaran.
USD melemah Jumat lalu setelah laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Oktober memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga AS di rapat bulan Desember.
Disisi lain perusahaan di Amerika Serikat membuka 161.000 lapangan kerja baru bulan lalu. (*) Dwitya Putra
(Baca juga : Kondisi Global Masih Jadi Tantangan Industri Keuangan RI)
Editor: Paulus Yoga









