Jakarta – Penutupan pasar sore ini (21/2) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di level 13.731/US$ dari penutupan sebelumnya (20/2) di level 13.714/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, perkembangan penyebaran virus Corona masih menjadi kekhawatiran dan semakin mengkhawatirkan.
“Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pukul 08:33 WIB, jumlah kasus Corona di seluruh dunia mencapai 76.215. Korban jiwa terus bertambah menjadi 2.247 orang. Virus Corona memang berasal dan paling banyak menyerang di China. Namun perlu dicatat virus ini sudah menyebar ke 28 negara dan menciptakan kepanikan,” kata Ibrahim di Jakarta, Jumat 21 Febuari 2020.
Ibrahim menjelaskan, kekhawatiran seputar penyebaran virus corona di luar Tiongkok seperti di kota Daegu yakni kota terbesar keempat Korea Selatan, sudah seperti kota mati karena warga tidak berani keluar rumah.
Bahkan Kwon Young-jin, Wali Kota Daegu, menyarankan warga akan tetap di rumah setelah 90 jemaat sebuah gereja menunjukkan tanda-tanda serangan virus Corona. Bahkan beberapa di antaranya kemudian positif terkena virus.
“Daegu sendiri adalah salah satu kota manufaktur yang penting di Korea Selatan, di mana terdapat banyak industri tekstil, logam, sampai mesin. Berarti sekarang industri-industri tersebut tidak berfungsi, idle, menganggur. Tidak hanya rantai pasok yang rusak, tetapi ada ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena pabrik tidak beroperasi,” kata Ibrahim.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (21/2) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.777/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.735/US$ pada perdagangan kemarin (20/2). (*)
Editor: Rezkiana Np