Jika Pemerintah tak menyuntik modal, kepemilikan Pemerintah bakal terdelusi. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) membutuhkan permodalan untuk mencapai target-targetnya di 2020.
Perseroan menghitung setidaknya membutuhkan modal Rp247 triliun untuk bisa mencapai target-target kinerjanya di 2020. Untuk mencapai modal itu Bank Mandiri harus melakukan rights issue senilai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp15 triliun. Rights issue itu rencananya akan dilakukan 2018 nanti. Dengan demikian, nominal rights issue yang dilakukan oleh BMRI pada 2018 sebesar Rp20 triliun sampai dengan 25 triliun.
“Akibatnya, kepemilikan saham pemerintah sebanyak 60%, jika tidak ingin terdelusi maka setidaknya harus menyetor dana segar di atas Rp12 triliun,” kata Direktur Utama Budi Gunadi Sadikin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 September 2015.
Modal tersebut menurutnya sangat dibutuhkan, pasalnya Perseroan menargetkan kepemilikan aset mencapai Rp1.800 triliun pada tahun 2020. Budi mengatakan target tersebut tertuang dalam rencana bisnis trategis lima tahunan Bank Mandiri untuk tahun 2015-2020.
Selain itu, di tahun 2020, Perseroan menargetkan penyaluran kredit mencapai Rp1.352 triliun. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan kondisi penyaluran kredit Bank Mandiri saat ini sebesar Rp552,8 triliun per Juni 2015. (*)