Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah resmi beroperasi pada 1 Febuari 2021. Dalam peluncurannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kehadiran BSI bisa menjadi identitas dan representasi Indonesia sebagai muslim terbesar di dunia.
“Sudah lama kita dikenal sebagai penduduk muslim terbesar di dunia. Status ini sudah menjadi salahsatu identitas global Indonesia dan menjadi kebanggaan. Maka sudah sewajarnya Indonesia menjadi salahsatu negara yang terdepan dalam perkembangan ekonomi syariah,” kata Jokowi pada peluncuran BSI di Istana Negara, Senin 1 Febuari 2021.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan, BSI bisa menjadi representasi dari muslim Indonesia yang memiliki 5 dasar negara dan 5 dasar rukun iman.
“Kami ingin Bank Syariah ini dapat menjadi representasi Indonesia baik di tingkat nasional maupun di tingkat global. Logo Bank Syariah Indonesia memiliki bintang bersudut lima. Ini merepresentasikan lima sila Pancasila dan lima Rukun Islam,” ujar Hery.
Hery menjelaskan, sebagai Bank Hasil Penggabungan hingga Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset sebesar Rp240 triliun serta total pembiayaan sebesar Rp157 triliun.
Sementara untuk total Dana Pihak Ketiga mencapai Rp210 triliun dan total modal inti sebesar Rp22,60 triliun. BSI juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang dan 20.000 karyawan. Menurutnya, BSI juga akan menjadi bank peringkat ke 7 di Indonesia berdasarkan total aset.
“Kami sadar, bahwa tugas kami bukan hanya sekedar menggabungkan ketiga bank, melainkan dalam waktu yang bersamaan juga melakukan transformasi, seperti perbaikan proses bisnis, penguatan management risiko, penguatan Sumber Daya Insani, serta penguatan teknologi digital,” jelas Hery.
Ke depannya, BSI berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip- prinsip syariah. (*)
Editor: Rezkiana Np