Jakarta – Nilai tukar rupiah pada hari ini (7/1) dibuka pada posisi Rp13.905 /US$, angka tersebut melemah 0,07% jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin (6/1) di level Rp13.895/US$
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali cukup mengagetkan investor sehingga membuat rupiah tertekan.
“PSBB di Jawa Bali bisa memberi tekanan ke Rupiah karena kebijakan ini berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi tanah air. Pagi ini saja rupiah sudah melemah,” kata Ariston di Jakarta, Kamis 6 Januari 2021.
Sebagai informasi saja, penerapan PSBB Jawa-Bali pada 11 Januari hingga 25 Januari 2021 mendatang sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Pembatasan kegiatan masyarakat ini antara lain membatasi tempat kerja dengan WFH 75%, belajar dilakukan secara daring, jam operasional pusat perbelanjaan dibatasi serta operasi moda transportasi juga terbatas.
Dari sisi global, Partai Demokrat yang hampir dipastikan menguasai Senat juga diprediksi bakal memberi tekanan ke US$ karena prospek stimulus AS yang lebih besar bisa digulirkan dengan mudah oleh pemerintah Biden.
“Potensi pergerakan rupiah hari ini kisaran Rp13.850/US$ hingga Rp13.950/US$,” ucap Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (7/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.938/US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.926/US$ pada perdagangan kemarin (6/1). (*)
Editor: Rezkiana Np