Jakarta – Usai rebound tajam pada hari Jumat lalu, harga CPO diprediksi akan melanjutkan kenaikannya di awal pekan setelah Malaysia, produsen CPO terbesar kedua dunia, mengatakan akan menurunkan pajak ekspor CPO miliknya menjadi 5.5% di bulan Januari, dari 6% di bulan Desember, menurut edaran pemerintah.
Di sisi lain, cargo surveyor seperti Societe Generale de Surveilance melaporkan penuruan ekspor CPO malaysia sebesar 10.7%.
Sementara Intertek Testing Services melaporkan ekspor CPO Malaysia turun 9.6%, keduanya untuk periode 1-15 Desember.
Suplai CPO Malaysia hingga akhir bulan November naik menjadi 2.56 juta ton, level tertinggi sejak akhir 2015. Menurut salah satu trader, menurunnya tingkat produksi akibat faktor musiman akan terus menopang harga CPO.
Riset Monex Investindo Futures, Senin, 18 Desember 2017 mengungkapkan, secara teknikal, harga CPO berada dalam fase rebound, dengan penembusan ke atas level 2,400 ringgit per ton berpotensi melanjutkan rebound bullish menuju resisten 2,570.
“Support masih terdapat pada level psikologis 2,300 ringgit per ton,” ungkap tim riset Monex. (*)
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More