Jakarta–Indonesia Property Watch (IPW) memperkirakan, bisnis industri properti di tanah air diprediksi akan menorehkan pertumbuhan positif, meski pada awal tahun lalu bisnis properti tengah mengalami perlambatan.
Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda, di Jakarta, Rabu, 12 April 2017 mengatakan, pertumbuhan bisnis properti yang diprediksi tumbuh positif ini didorong oleh berbagai bauran kebijakan yang dilonggarkan baik oleh Bank Indonesia (BI) maupun Pemerintah.
Baca juga: Sektor Properti Dukung Perbaikan Ekonomi Nasional
Adapun kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri properti, kata dia, yakni relaksasi loan to value (LTV) dari BI. Selain itu, hal ini juga didukung oleh pemerintah dengan melakukan pemangkasan perizinan terkait properti dan juga pemotongan PPh final
“Selain itu, suku bunga KPR yang cenderung menurun, amnesti pajak, dan disertai pembangunan infrastruktur yang masif, menjadikan potensi besar bagi bisnis properti di tanah air untuk menorehkan kinerja positif,” ujarnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik tipis ke level 6.403,41 dari… Read More
Jakarta – Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang meskipun masih tertekan akibat tekanan kebijakan… Read More
Jakarta – Perang dagang antara dua negara super power, Amerika Serikat (AS) dan China kian memanas.… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang pada Kamis, 17 April 2025,… Read More
Jakarta - Dalam upaya memperkuat ketahanan sistem keuangan global terhadap dinamika makroekonomi dan risiko iklim,… Read More