Jakarta–Indonesia Property Watch (IPW) memperkirakan, bisnis industri properti di tanah air diprediksi akan menorehkan pertumbuhan positif, meski pada awal tahun lalu bisnis properti tengah mengalami perlambatan.
Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda, di Jakarta, Rabu, 12 April 2017 mengatakan, pertumbuhan bisnis properti yang diprediksi tumbuh positif ini didorong oleh berbagai bauran kebijakan yang dilonggarkan baik oleh Bank Indonesia (BI) maupun Pemerintah.
Baca juga: Sektor Properti Dukung Perbaikan Ekonomi Nasional
Adapun kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri properti, kata dia, yakni relaksasi loan to value (LTV) dari BI. Selain itu, hal ini juga didukung oleh pemerintah dengan melakukan pemangkasan perizinan terkait properti dan juga pemotongan PPh final
“Selain itu, suku bunga KPR yang cenderung menurun, amnesti pajak, dan disertai pembangunan infrastruktur yang masif, menjadikan potensi besar bagi bisnis properti di tanah air untuk menorehkan kinerja positif,” ujarnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More