Jakarta — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan, sejak bulan Januari hingga Juni 2018 dana asing yang keluar dari Indonesia atau capital outflow telah mencapai Rp157 triliun.
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyebut dana asing yang keluar tersebut didominasi oleh pengeluaran ke negeri Amerika Serikat. Hal tersebut seiring dengan perubahan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS).
“Terjadi arus modal kembali ke AS ini sudah sekitar Rp157 triliun. Saya lihat sudah keluar dari Januari sampai Juli ini kembali ke AS, akibatnya nilai tukar AS menguat akibat banyak yang memegang dollar,” kata Halim di Equity Tower Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.
Baca juga: BI: Perang Dagang Picu Kenaikan Bunga AS
Halim menjelaskan, saat ini AS telah mengubah strategi perekonomiannya dalam menghadapi negara lain. Dengan demikian, arah persepsi keseimbangan global menjadi terganggu.
Sebagai informasi memang saat ini Presiden AS Donald Trump sedang gencar memperbaiki perekonomian AS. Salah satunya dengan membuat kebijakan-kebijakan yang mendongkrak perekonomian Amerika. “AS kita ketahui menerapkan strategi make America first ada 4 komponen utama,” kata Halim.
Halim menyebut, keempat strategi Amerika tersebut ialah menurunkan tingkat pajak, menutup tenaga kerja low skill atau imigran, perang dagang dan pembebasan ekspor teknologi.
“Perang dagang untuk batasi impot dengan negara lain supaya produksi dalam negeri naik, dan komponen lain dia berusaha menjadi unggul melalui pembebasan ekspor teknologi canggih,” tambah Halim.(*)