Jakarta – Keberhasilan uji coba salah satu vaksin corona di penghujung tahun 2020 yang mencapai 90% telah memunculkan optimisme akan bangkitnya sektor properti yang sempat terpuruk. Optimisme makin bertambah dengan adanya UU Cipta Kerja yang diyakini mampu memperlancar perekonomian pasca covid-19.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI), Hari Gani dalam sebuah webinar mengungkapkan, bahwa sektor properti adalah salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia. Pasalnya, ada 175 industri yang terkait dengan industri properti, dengan 30 juta pekerja di sektor ini.
“Sektor properti harus mendapat perhatian, mengingat banyak industri yang terkait. Ada 175 industri terkait dan kurang lebih 30 juta pekerja di sektor property,” ujarnya dalam webinar Outlook Property & Bank 2021: “Siasat Industri Menangkis Gempuran Corona” yang diselenggarakan Jumat, 13 November 2020.
Menurutnya, pemerintah saat ini sedang menyusun Perpres dan PP yang merupakan aturan turunan dari UU Cipta Kerja. DPP REI sendiri telah membentuk 15 tim untuk meberikan masukan pada pemerintah. “Yang terkait industri properti terkait setidaknya dengan lima PP turunan dari UU Cipta Kerja, mulai dari PP sektor PUPR hingga PP tentang pengadaan lahan,” jelasnya.
Commercial and Business Development Director AKR Land, Alvin Andronicus pun menambahkan, pasar properti yang mulai bergairah saat ini akan semakin baik di tahun 2021, lantaran keberhasilan uji coba vaksin corona yang mencapai 90 %. Hal ini dapat dilihat dengan melonjaknya harga saham global usai kabar tentang keberhasilan vaksin corona buatan perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech.
“Pasar saham melonjak ke rekor tertinggi, kita tahu ini terjadi setelah Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa vaksin virus corona yang mereka buat 90 persen efektif. Karena itu tahun 2021 adalah saatnya para pelaku industri properti bangkit, seperti macan turun gunung,” katanya.
Pengamat dari Epic Property, M. Gali Ade Novrans mengatakan, dampak pandemi Covid-19 membuat industri properti sedikit kontraksi di awal. Namun naik terus hingga Oktober. Selain itu, lanjutnya, Covid-19 telah secara tidak langsung mempercepat transporasi industri property dari konvensional ke dunia digital. “Pada project yang dikelola epik angka pertumbuhannya mencapai 28 hingga 30%. Transaksi property baik primer maupun sekunder trendnya terus meningkat,” ucapnya.
Menurutnya, masa Covid-19 bisa menjadi pelajaran tersendiri bagi industri properti bagaimana bertahan, beradaptasi dan harus bisa berinovasi. Ia memprediksi, tahun 2021 semua industri akan bangkit sering ditemukannya vaksin corona. “Saya selaku pelaku properti selalu berfikir positif. Dengan ditemukannya vaksin lima tahun kedepan Covid-19 bisa dianggap seperti penyakit flu biasa saja,” tutupnya. (*)