Perbankan

Keamanan Siber Masih Rentan, LPS Soroti Manajemen Risiko Sistem TI

Bali – Keamanan siber menjadi perhatian besar belakangan ini, terlebih di saat para pelaku bisnis tidak sepenuhnya memahami risiko privasi data dan keamanan sibernya. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pun mendorong agar perusahaan terutama perbankan untuk menerapkan keamanan siber dan manajemen risiko secara menyeluruh dan komprehensif.

“Kita perlu menguji keamanan sistem TI secara ketat dan sering, seolah-olah kita sendiri adalah peretas, memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan standar privasi data untuk mengurangi risiko peraturan, dan menerapkan forensik yang kuat ketika masalah datang,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, dikutip 8 November 2022.

Ia menambahkan, bahwa lembaga atau organisasi penjamin simpanan seperti LPS 

sangat bergantung pada teknologi dalam mendukung kegiatan operasionalnya. Di mana sejumlah besar informasi sensitif telah disimpan, dikelola, dan diproses secara digital setiap hari, oleh karenanya akan semakin banyak ancaman dan kerentanan keamanan siber yang dihadapi.

“Ancaman dan kerentanan keamanan siber yang berkelanjutan terhadap kami sebagai regulator telah menjadi perhatian utama. Untuk mengelola risiko ini dengan lebih baik, sangat penting bagi lembaga kami untuk memperkuat manajemen risiko keamanan siber,” pungkasnya.

LPS menjadi tuan rumah dalam forum internasional, Kunjungan Studi Asia Pacific Regional Committee International Association of Deposit Insurers (APRC IADI) ke-2 tentang “Keamanan Siber dan Manajemen Risiko Perusahaan untuk Penanggung Simpanan” yang digelar oleh APRC IADI bersama dengan LPS, di Bali 6-7 November 2022.

Lebih dari seratus peserta yang hadir secara langsung dalam kegiatan ini merupakan perwakilan dari otoritas penjamin simpanan di negaranya masing-masing dan lembaga perwakilan dari institusi keuangan internasional yakni World Bank dan IADI (International Association of Deposit Insurers) – asosiasi yang menaungi otoritas penjamin simpanan di dunia. Para peserta tersebut berasal dari tiga puluh negara yang tersebar dari kawasan Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia. 

Forum internasional Kunjungan Studi IADI APRC ke-2 ini turut dihadiri oleh Ketua IADI Asia Pacific Regional Committee Hidenori Mitsui, Penasehat Pelatihan Senior dan Bantuan Teknis Eugenia Alamillo serta segenap Anggota Dewan Komisaris LPS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

44 mins ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

1 hour ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

2 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

4 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

4 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

6 hours ago