Jakarta – Faktor keamanan (security system) data menjadi kunci penting terhadap kemajuan digitalisasi perbankan. Bagaimana tidak, dimasa pandemi covid-19 saat ini masyarakat dituntut untuk melakukan segala aktifitas dari rumah termasuk pada layanan perbankan.
Head Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton bahkan menyampaikan, dimasa pandemi saat ini sebanyak 63% masyarakat Indonesia dalam rentang usia 20 tahun hingga 54 tahun telah mengadopsi layanan digital banking.
“Di era pandemi semua sudah lakukan adopsi ke digital banking dari range umur 20 hingga 54 tahun. Tentu apa yang mendrive orang bertansaksi digital yang pasti security. Jadi kita harus memastikan security baik,” kata Michel melalui video conference di Jakarta, Jumat 11 September 2020.
Dirinya menambahkan, saat ini beragam cara bisa dilakukan pelaku kejatan untuk mendapatkan identitas korban hanya dengan menggunakan alat komunikasi seperti smartphone. Tak tanggung-tanggung bahkan modus bisa melalui pesan elektronik atau telpon ke nasabah.
“Cyber meningkat mengatasnamakan offical Bank malware, bisa hanya lewat panggilan telepon dan bisa lewat SMS agar bisa mendapatkan data nasabah agar bisa masuk ke aplikasi digital perbankan,” ucapnya.
Oleh karena itu, keamanan data menjadi penting bagi para nasabah. Tak terkecuali pelaku jasa keuangan dan regulator yang harusnya memberikan rasa aman bagi nasabah. Tak lupa tentunya kewaspadaan dan kesadaran masyarakat juga harus hadir agar terhindar dari tindak kejahatan. (*)
Editor: Rezkiana Np