Ilustrasi pelayanan PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank). (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (IDX: BBKP) mencatatkan profitabilitas signifikan dengan meraup laba bersih sebesar Rp373 miliar sepanjang semester I/2025. Angka ini membalikkan posisi rugi bersih Rp3,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong mengatakan, kinerja positifi ini bukan sekadar turnaround, melainkan trajektori menuju profitabilitas yang semakin terukur dan berkelanjutan.
“Capaian ini mencerminkan resiliensi margin dan konsistensi perbaikan kinerja di tengah dinamika ekonomi domestik maupun global,” kata Robby, Selasa, 29 Juli 2025.
Baca juga: Jaga Momentum Turnaround, KB Bank Dapat Suntikan Modal dari Induk Usaha
Robby menjelaskan, pertumbuhan kredit yang sehat menjadi salah satu pendorong utama kinerja positif perseroan.
Hingga akhir Juni 2025, total kredit KB Bank tumbuh 6,14 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp43,08 triliun.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh peningkatan kredit lancar (normal loan) yang mencatatkan kenaikan double digit sebesar 10,18 persen YoY.
“Segmen ritel dan wholesale, termasuk Korean Link Business, terus menunjukkan performa yang solid. Portofolio kredit ritel tumbuh sebesar 18,65 persen YoY, sementara Korean Link Business mencatatkan pertumbuhan sebesar 24,53 persen YoY,” urai Robby.
Baca juga: KB Bank Kucurkan Pembiayaan ke LPEI, UMKM Siap Pacu Pasar Ekspor
Di sisi pendapatan, KB Bank membukukan Pendapatan Bunga Bersih (NII) sebesar Rp450 miliar pada semester I/2025. Jumlahnya meningkat dari Rp449 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Net Interest Margin (NIM) juga mengalami kenaikan sebesar 5 basis poin menjadi 1,33 persen dari sebelumnya 1,29 persen.
“Penurunan biaya dana (Cost of Fund) menjadi 5,30 persen dari 5,35 persen mencerminkan pengelolaan dana yang kian efisien di tengah kondisi pasar yang ketat. Kualitas aset KB Bank menunjukkan tren yang membaik secara berkelanjutan,” sambungnya.
Rasio kredit berkualitas rendah (Loan at Risk/LAR) turun menjadi 24,07 persen dari 26,86 persen. Sementara jumlah portofolio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) bruto turun sebesar 5,47 persen YoY pada Semester I/2025.
Likuiditas KB Bank tercatat tetap solid pada Semester I/2025. Tecermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbasis giro dan tabungan (Current Account Savings Account/CASA) sebesar 15,87 persen YoY. Hal ini mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 31,49 persen dari 27,30 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Guna memperkuat fundamental jangka panjang, pada akhir Semester I/2025, KB Bank telah menerima tambahan modal sebesar Rp3 triliun dari KB Kookmin Bank Co., Ltd selaku induk dan pemegang saham pengendali.
Tambahan permodalan ini telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dikategorikan sebagai Tambahan Modal Inti (Additional Tier 1 Capital). Sehingga, menjaga rasio kecukupan modal (CAR) KB Bank stabil di kisaran 16,68 persen.
Dukungan ini memperkuat kapasitas ekspansi bank ke depan, sekaligus mencerminkan komitmen pemegang saham dalam mendukung transformasi jangka panjang.
Baca juga: KB Bank Mulai Turnaround, Kantongi Laba Rp352 Miliar di Kuartal I 2025
Robby menyampaikan, KB Bank optimistis berada di jalur yang tepat untuk mengakselerasi kinerja pada paruh kedua 2025.
Hal itu tak lepas dari dukungan pemegang saham, kualitas aset yang terus membaik, dan prospek pelonggaran suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).
Ia menegaskan, KB Bank akan terus memperkuat fokus pada pertumbuhan berbasis digital, ekspansi cross-selling antar segmentasi bisnis, guna membangun diferensiasi dan profitabilitas jangka panjang.
“Dengan fundamental yang semakin solid, KB Bank akan terus memperkuat fokus pada pertumbuhan berkelanjutan melalui pengembangan digitalisasi, penguatan basis nasabah ritel dan komersial, serta optimalisasi sinergi dengan ekosistem KB Financial Group,” pungkasnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More