Jakarta – Tak bisa dipungkiri, saat ini kesadaran generasi milenial untuk memiliki rumah tinggal terus tumbuh. Pertumbuhannya, dibarengi dengan sejumlah alternatif pembiayaan. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) program milenial, misalnya, cara ini jadi ‘angin segar’ bagi mereka agar tetap punya kesempatan mendapatkan hunian.
Josephus K. Triprakoso, SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri mengakui, bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2021 – 2023) nasabah KPR Mandiri dari kalangan kaum milenial dan gen z terus tumbuh. Akumulasi pertumbuhannya mencapai lebih dari 65%.
“Periode 2021-2023 terlihat ada trend shifting. Milenial terus mengalami peningkatan, gen z juga mulai naik pertumbuhannya, dari 4,5% (2021) naik menjadi 9,42% (2022). Baby boomer trennya turun. Jadi memang udah ada shifting,” ujar Josephus dalam webinar InfobankTV Series bertajuk Milenial Punya Rumah? Ya Bisa, Selasa, 27 Juni 2023.
Dia melanjutkan, trend shifting tersebut tercermin dari realisasi booking Mandiri KPR sepanjang 2022. Di mana lebih dari 70% booking Mandiri KPR adalah kaum milenial. Terutama kaum gen z yang menunjukkan tren pertumbuhan booking KPR dari tahun ke tahun.
“Berdasarkan data booking Mandiri KPR tiga tahun terakhir (2021 hingga Mei 2023) mulai ada trend shifting ke gen z. Yang baru 6,6% pada 2021 mulai tumbuh ke 13,4% di Mei 2023. Pertumbuhan inilah yang menjadi jadi kue terbesar bagi kita (Mandiri),” ungkapnya.
Oleh karenanya, lanjutnya, Mandiri coba menghadirkan program KPR yang disesuaikan kaum milenial. Seperti tenor kredit hingga 25 tahun, suku bunga fixed hingga 10 tahun, Debt Burden Ratio (DBR) sampai dengan 70%, hingga DP rendah.
“Khusus untuk suku bunga, ini isu menjadi penting. Suku bunga ini kita buat berjenjang, karena di tahun pertama hingga kedua, beda dengan tahun ketiga dan keempat. Karena ada peningkatan income. Apalagi 70% dari booking KPR Mandiri adalah fixed income,” jelasnya.
Untuk pilihan huniannya, kata Josephus, Mandiri telah bekerja sama dengan sejumlah developer ternama. Untuk pilihan desain rumahnya pun disesuaikan dengan karakteristik milenial yang lebih mengutamakan kepraktisan atau simpel.
“Milenial segmen rumahnya simpel, nggak mau tanah besar. Rumahnya biasa yang dua tingkat dengan tanah 72 meter persegi, harganya kisaran Rp500 jutaan – Rp1 miliar. Sedangkan tenornya 10 – 14 tahun. Itu yang ada di Mandiri,” tutup Josephus. (*)