Jakarta – Dalam perdagangan sore hari ini (10/6) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 90 point di level 13.980/US$ dari penutupan sebelumnya (9/6) di level 13.890/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelaku pasar merespon negatif terhadap kasus pandemi virus corona di Indonesia yang bertambah 1.043 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi penambahan kasus harian. Tercatat pada hari ini jam 14.30 wib kasus positif korona menjadi 33.076, yang sembuh 11.414 sedangkan yang meninggal 1.923.
“Lonjakan kasus virus corona yang terjadi ditanah air jangan sampai pemerintah berpikir ulang untuk menerapkan kehidupan normal baru (new normal) dan kembali menerapkan social distancing serta pembatasan sosial,” kata Ibrahim di Jakarta, Rabu 10 Juni 2020.
Dirinya menyebut, bilamana angka penambahan kasus covid-19 bertambah, prospek ekonomi Indonesia di mata pelaku pasar bakal negatif. Oleh karena itu, wajar kalau pelaku pasar agak takut dan cemas. Kekhawatiran tersebut bisa terlihat dari keluarnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri.
Disamping itu, Bank Indonesia (BI) pada hari ini juga melakukan intervensi dipasar Valas, Obligasi dan SUN diperdagangan DNDF guna menjaga stabilitas mata uang rupiah dan membendung sentimen negatif dari proyeksi Bank Dunia (World Bank) yang meramalkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mengalami stagnasi akibat dampak pandemi virus corona.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (10/6) kurs rupiah berada pada posisi 14.083/US$ terlihat melemah dari posisi 13.973/US$ pada perdagangan kemarin (9/6). (*)
Editor: Rezkiana Np