KARTIKO Wirjoatmodjo diperkirakan bakal menjadi Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Budi G Sadikin (BGS). Ini disebutkan oleh sumber Infobank di internal Bank Mandiri dan regulator. Kepastian soal ini akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang akan digelar pukul 14.00 yang salah satu agendanya mengangkat dirut baru untuk menggantikan Budi G Sadikin (BGS) yang habis periode jabatannya.
Sebelumnya, selain Kartiko Wirjoatmodjo ada lima nama lain yang namanya menguat sebagai kandidat Mandiri-1, yaitu Rokye Tumilar dan Pahala Mansyuri, yang juga merupakan bankir yang sekarang aktif menjadi anggota dewan direksi Bank Mandiri. Dua kandidat lainnya adalah eks Bank Mandiri yaitu Sunarso yang saat ini menjadi Wakil Dirut BRI dan Maryono yang kini menahkodai BTN. Satu nama lain adalah Elvyn G Masassya, eks bankir PermataBank dan BNI, yang baru saja mengakhiri masa tugasnya sebagai dirut BPJS Ketenagakerjaan.
Cukup beralasan apabila pemegang saham memilih Kartiko untuk memimpin bank yang per 2015 beraset Rp910 triliun dengan laba bersih Rp20,30 triliun dan harga saham hari ini (21/3) Rp10.250 per lembar. Dia adalah bankir dengan karakter dan kepemimpinan yang kuat, serta berani mengambil keputusan dengan cepat dan itu sudah terbukti ketika dia menjadi Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kartiko baru menjabat sebagai Direktur Finance dan Strategy Bank Mandiri sejak awal tahun lalu.
Namun, Kartiko juga sudah lama menjadi bagian dari Bank Mandiri. Sebelum di LPS, beberapa posisi yang pernah dipegang Kartiko adalah Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance, Managing Director Mandiri Sekuritas, Senior Vice President dan Group Head Strategy and Performance Bank Mandiri. Alumni Universitas Indonesia (UI) ini pernah menjadi Konsultan di Boston Consulting Group dan Penasihat PriceWaterhouse Cooper. Kartiko lahir di Surabaya pada 18 Juli 1973 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Rotterdam School of Management. (KM)