Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) berhasil menyelamatkan empat nelayan yang terombang-ambing di wilayah lepas pantai dan sumur migas Krisna, di perairan Lampung Timur.
Keempat nelayan tersebut telah terombang-ambing selama dua hari di tengah laut setelah berangkat dari Kuala Penet menuju Pulau Segama, Lampung Timur.
Perjalanan mereka terganggu oleh angin kencang, yang diperburuk dengan kerusakan GPS, sehingga mereka kehilangan arah. Nelayan yang terlibat dalam kejadian ini adalah Haris, Aji, Udin, dan Wanto.
Baca juga : PHE OSES Resmi Salurkan Gas Bumi Ke PLTGU Cilegon
Kapal milik PHE OSES yang sedang berpatroli di wilayah anjungan lepas pantai dan sumur migas Krisna berhasil mendeteksi sinyal lampu dari kapal yang telah kehabisan bahan bakar dan perbekalan.
“AHTS Harrier melaju dengan kecepatan penuh mengirimkan koordinat para nelayan kepada kapal AHTS Parakan, yang berlokasi sekitar 3 mil laut dari lokasi kejadian,” ujar General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, dikutip Kamis, 21 Desember 2024.
Pada pukul 07:48 WIB, setelah mendapatkan izin dari Fleet Control, AHTS Parakan bergerak menuju titik penyelamatan. Setibanya di lokasi, kru PHE OSES segera memulai proses evakuasi.
Baca juga : Begini Cara PHE OSES Berdayakan Nelayan Pesisir Indonesia
Kru memastikan kondisi fisik para nelayan dan memberikan minuman serta makanan untuk mengganjal perut mereka yang kosong. Sembari mengisi tenaga, para nelayan menceritakan bagaimana badai menggagalkan perjalanan mereka menuju Pulau Segama.
Dengan mengutamakan keselamatan manusia, kru AHTS Parakan memutuskan untuk menunda pekerjaan rutin mereka dan fokus pada penyelamatan.
“AHTS Parakan menarik dan membawa perahu nelayan ke area aman di anjungan lepas pantai Krisna-D milik PHE OSES. Di sana, kru PHE ONWJ membekali para nelayan dengan bahan bakar kapal agar dapat kembali berlayar meneruskan perjalanan,” bebernya.
Baca juga: Pengalaman Naik LRT-Beli Milk Bun di Thailand Bayar Pakai QR, Praktis dan Efisien
General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, menegaskan bahwa sebagai operator migas yang bertugas di wilayah lepas pantai, PHE OSES selalu siap siaga menghadapi kondisi darurat.
PHE OSES berkomitmen untuk berkontribusi bagi keselamatan masyarakat, baik di darat maupun di laut. PHE OSES dan seluruh mitra kerjanya akan terus menjadikan keselamatan dan keamanan di wilayah laut sebagai prioritas utama.
“Kesiagaan dalam menghadapi kejadiaan darurat merupakan kunci penting dalam menghadapi berbagai tantangan di wilayah maritim,” pungkasnya.
Baca juga: Pilkada Serentak 27 November 2024, Libur atau Tetap Kerja? Baca Penjelasannya!
Wanto, salah seorang nelayan yang diselamatkan, mengungkapkan rasa syukurnya kepada kru AHTS Harrier dan AHTS Parakan PHE OSES.
“Terima kasih untuk PHE OSES yang menyelamatkan kami setelah dua malam terombang-ambing di tengah laut,” akunya. (*)
Editor: Yulian Saputra