Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) juga tengah mendorong coverage ratio naik dari 140,4 persen menjadi 146 persen. Sedangkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menjaga coverage ratio alias cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) di atas 120 persen di tahun lalu.
Baca juga: Ini Penjelasan LPS Soal Pungutan Restrukturisasi Perbankan
Corporate secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menyebutkan, langkah pencadangan yang dijalankan perbankan pada umumnya sangat baik, karena bisa meredam tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tiap tahunnya. Dengan begitu, tingkat NPL perseroan dapat dijaga lebih sehat.
“Laba operasional Bank Mandiri tahun lalu tumbuh baik. Namun, laba bersih diperkirakan belum tumbuh signifikan karena perseroan masih menambah pencadangan di 2017. Rasio pencadangan kami di angka 125 persen sampai 126 persen. Saat ini rasio NPL gross Bank Mandiri sebesar 4 persen dan NPL nett 2 persen. Kami optimistis dengan adanya pencadangan ini bisnis perusahaan bisa lebih bagus dengan rasio NPL lebih terkendali tahun ini,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - BRI Insurance (BRINS) meraih penghargaan bergengsi sebagai Indonesia Best General Insurance 2024 for… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mulai menjajaki pelbagai potensi kerja sama investasi, khususnya… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan laba perbankan hingga akhir tahun 2024 masih akan positif, meski… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah utang PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex kepada perbankan… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sedang melakukan perumusan kebijakan terkait dengan rencana Presiden Prabowo untuk… Read More
Jakarta - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) menggelar… Read More