KakaoBank Caplok 10 Persen Saham Superbank, Bank Digital Milik Emtek Group

KakaoBank Caplok 10 Persen Saham Superbank, Bank Digital Milik Emtek Group

Jakarta – KakaoBank, bank digital asal Korea Selatan mengumumkan telah mengakuisisi 10 persen saham di Superbank melalui penertiban saham baru. Dalam kemitraan ini, KakaoBank akan berperan secara aktif dalam mengembangkan produk dan layanan Superbank.

Yun, Ho Young, Chief Executive Officer KakaoBank Corp mengatakan investasi strategis dan kolaborasi bersama Superbank ini merupakan langkah pertama dari bisnis global KakaoBank. Pihaknya akan menghadirkan masa depan keuangan untuk membangun platform teknologi finansial digital yang dimulai dengan Superbank di Indonesia.

Baca juga: Konsep Bank Digital dan Efisiensi Industri Perbankan

“Kemitraan ini juga merupakan wujud dari komitmen jangka panjang kami untuk menciptakan sinergi antara teknologi finansial digital yang dimiliki KakaoBank dan kesuksesan bisnis Grab di Asia Tenggara. Pada akhirnya, kami ingin membangun jaringan bank digital global melalui kemitraan teknologi dan layanan kami,” ujar Yun, Ho Young dalam siaran pers yang diterima Infobanknews, Selasa, 10 Oktober 2023.

Sementara, Tigor M. Siahaan, Direktur Utama Superbank mengatakan, kemitraan ini menandakan perpaduan keahlian internasional dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Terutama komitmen yang sama terhadap inklusi keuangan dan kemajuan berbasis teknologi.

“Kemitraan ini tidak hanya memperkuat kemampuan Superbank, tapi juga membawa kami lebih dekat dengan misi kami dalam melayani kebutuhan keuangan masyarakat underbanked, khususnya nasabah UMKM dan ritel. Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian mereka untuk memberikan solusi keuangan inovatif kepada konsumen Indonesia,” tutur Tigor.

Baca juga: Kultur jadi Hambatan Utama Sukarnya Shifting Bank Konvensional ke Bank Digital

Diketahui, Superbank yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International ini merupakan bank digital Indonesia yang didukung oleh konsorsium yang terdiri dari Grab, Singtel, dan Grup Emtek.

Menukil laporan publikasi bank yang dikutip Infobanknews, Grup Emtek yang menjadi pemegang saham dominan Superbank diwakili oleh PT Elang Media Vistama dengan kepemilikan mencapai 39,24 persen dan PT Nusantara Berkat Agung 1,94 persen.

Pemegang saham Superbank lainnya, PT Kudo Teknologi Indonesia dengan kepemilikan 24,17 persen. Kemudian, Singtel Alpha Investment Pte. Ltd 21,48 persen, A5-DB Holdings Pte. Ltd 8,05 persen, PT Tiga Sira Sejahtera 4,10 persen, dan PT Abadi Pelita Harapan 1,02 persen.

Kinerja Superbank

Selama semester I-2023, Superbank telah menyalurkan kredit hingga Rp1,27 triliun. Angka ini melonjak 122,791 persen secara tahunan (year on year) yang mencatatkan kredit Rp570,04 miliar.

Peningkatakan penyaluran kredit ini ikut mendongkrak jumlah aset Superbank dari Rp3,73 triliun per Juni 2022, naik sekira 10,8 persen menjadi Rp4,13 triliun di Juni 2023.

Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Superbank mengalami kontraksi 16,01 persen dari Rp668 miliar menjadi Rp581 miliar di Juni 2023.

Sementara dari sisi profitabilitas, Superbank di semester I-2023 juga membukukan rugi bersih mencapai Rp112,92 miliar. Pada tahun lalu di periode yang sama, bank digital ini mampu mencatatkan laba bersih Rp2,10 miliar.

Rugi bersih tersebut dipicu oleh kenaikan beban operasional lainnya secara tahunan menjadi Rp247 miliar pada Juni 2023, dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp45,79 miliar.

Adapun dari sisi Non Performing Loan (NPL) pada Juni 2023 mencapai 3,65 persen atau naik dari tahun sebelumnya 3,04 persen. Rasio kredit macet ini dinilai masih cukup terjaga, karena berada di bawah batas aman yang telah ditentukan Bank Indonesia, yakni 5 persen. (*)

Related Posts

News Update

Top News