Jakarta – Program Relawan Bakti BUMN untuk Indonesia menjadi bukti nyata komitmen Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dalam mengoptimalkan usaha masyarakat sehingga menghasilkan produk dengan daya jual tinggi.
Salah satu relawan Bakti BUMN untuk Indonesia, Tegar Jaya Saka Buana berkesempatan memberikan edukasi mengenai peningkatan kualitas olahan ikan teri di Pulau Bilemsili, Halmahera Timur, Maluku Utara pada Agustus 2024.
“Tujuannya untuk mengoptimalkan usaha masyarakat sehingga dapat menghasilkan produk dengan daya jual tinggi, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya, dikutip Senin, 28 Oktober 2024.
Selama tiga hari di Halmahera, Tegar dan Relawan Bakti BUMN Untuk Indonesia lainnya mengimplementasikan berbagai program sinergi dengan masyarakat.
Baca juga : Optimisme Ekonom: Pemerintahan Prabowo Bisa Bawa Kinerja Pertamina Meroket
“Saya mengajar di SMK 1 Pertambangan. Saya berbagi informasi tentang bidang kerja di Pertamina, dan kiat bagaimana pelajar mengambil subyek pendidikan dalam pengembangan karier, Saya juga berbagi mengenai pentingnya aspek keselamatan dalam bekerja,” kata Tegar, yang merupakan karyawan PHE ONWJ.
Bersama siswa dan masyarakat setempat, Tegar dan rekan-rekan relawan juga membersihkan kawasan pantai Desa Buli. Kegiatan yang diikuti sekitar 150 itu ditutup dengan acara berbagi dengan anak-anak di Posyandu Desa Sailal.
Bagi Tegar, kesempatan menjadi relawan di daerah jauh di timur Indonesia adalah pengalaman berharga. Dia sudah empat kali melamar, sebelum akhirnya lolos seleksi dan terpilih menjadi Relawan Bakti BUMN Untuk Indonesia mewakili Pertamina.
“Lega rasanya akhirnya bisa ikut ‘berbuat sesuatu’ untuk tanah air, selain tugas sehari-hari di kantor yang menuntut tanggung jawa besar,” ceritanya
Animo karyawan muda BUMN untuk berbakti kepada Indonesia dengan menjadi Relawan Bakti BUMN Untuk Indonesia sangat tinggi. Setiap angkatan, yang mendaftar belasan ribu pelamar.
Baca juga : Gen Z Wajib Tahu, Ini Tips Diterima Kerja di Pertamina, Dijamin Lolos!
“Di Angkatan VI yang saya ikuti, dari sekitar 12 ribu pelamar, hanya 100 yang terpilih,” jelas Tegar.
Untuk bisa mencapai lokasi kegiatan, Tegar harus turun naik tiga macam moda transportasi. Setelah terbang dari Jakarta dan mendarat di Bandara Sultan Babullah Ternate, perjalanan dilanjutkan dengan kapal laut selama 45 menit.
Di pelabuhan sudah menunggu kendaraan yang membawanya keluar masuk kampung-kampung selama 5-6 jam, sampai akhirnya tiba di Desa Buli, Kecamatan Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Warga setempat menjuluki wilayah ini “Maloko Kie Raha”, empat gunung di empat negeri.
“Untuk saya dan teman-teman relawan, walau hanya beberapa hari menjalani kegiatan ini, tapi pengalaman ini tidak akan terlupakan. Selain bisa melihat bagian lain dari Indonesia yang luas, kami bertemu dengan saudara setanah air, serta berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kualitas hidup. Interaksi ini membangun rasa bangga dan kebersamaan sebagai orang Indonesia. Kita semua punya cita-cita yang sama, Indonesia yang maju, aman dan makmur. Dan kita semua siap berkontribusi dengan tercapainya cita-cita ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama