Pound masih tertekan
Jakarta – Perhatian dunia finansial sepertinya masih akan tertuju pada poundsterling dalam pekan mendatang. Hal ini terutama setelah mata uang Inggris ini mengalami “flash crash” pada hari Jumat pagi.
“Saya pribadi tidak akan terkejut apabila Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) mengeluarkan komentar terbuka tentang peristiwa terkini terkait GBP setelah Menteri Keuangan Philip Hammond menanggapi peristiwa pekan lalu dengan mengatakan bahwa turbulensi pasar tersebut sudah dapat diduga” papar Jameel Ahmad, VP of Reseacrh Analyst FXTM.
Pemerintah Inggris, lanjutnya, akan segera mencoba mengaktifkan Pasal 50 dan memulai proses negosiasi untuk keluar dari Uni Eropa sehingga mata uang ini akan semakin tertekan. (Selanjutnya : Peluang BoE stabilkan poundsterling…)
Page: 1 2
Poin Penting Rekonstruksi pasca-bencana di Sumatra diproyeksi mencapai Rp50 triliun–70 triliun dan berpotensi meningkat karena… Read More
Poin Penting Reliance Sekuritas menyatakan akan mengikuti arahan BEI terkait rencana demutualisasi yang saat ini… Read More
Poin Penting Resolusi finansial perlu strategi terukur, dimulai dari evaluasi pemasukan, pengeluaran, aset, dan liabilitas.… Read More
Poin Penting RELI targetkan dua penerbitan efek di 2026, masing-masing satu IPO saham dan satu… Read More
Poin Penting AAUI mencatat estimasi sementara klaim asuransi akibat bencana di Sumatra mencapai Rp567 miliar… Read More
Poin Penting BCA proyeksikan kredit 2026 tumbuh 9–10 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia di… Read More