Menurut Jameel, posisi BoE sangat sulit karena poundsterling saat ini berada dalam level terendah dalam satu generasi terakhir. Walaupun, Inggris tetap salah satu ekonomi dengan kinerja terkuat dibandingkan negara-negara maju lainnya.
Walaupun peluang BoE bergerak untuk menstabilkan mata uang Inggris ini melalui intervensi langsung teramat kecil saat ini. Menurut Jameel, BoE mungkin saja akan menyampaikan bahwa lemahnya mata uang ini dapat menimbulkan risiko terlampauinya target inflasi 2% dan ini dapat menghambat pelonggaran moneter lebih lanjut.
(Baca juga : Poundsterling Merosot Di Level Terendah)
Nilai tukar poundsterling terhadap dollar AS saat ini berusaha bertahan di level 1.24. Namun, sentimen beli terhadap mata uang ini berada di level yang sangat lemah. “Saya memprediksi GBP akan terus melemah selama beberapa bulan mendatang” pungkasnya.
Page: 1 2
Poin Penting Pembayaran non-tunai semakin diminati di Taiwan, terutama di Taipei, meski uang tunai masih… Read More
Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI pada Senin, 15 Desember 2025,… Read More
Poin Penting Hingga November 2025, kredit Bank Mandiri (bank only) tumbuh 13,1 persen yoy menjadi… Read More
Poin Penting RUPSLB BNI mengangkat Febrio Nathan Kacaribu sebagai Komisaris, menggantikan Suminto yang resmi berakhir… Read More
Poin Penting Allianz Indonesia salurkan bantuan kemanusiaan Rp1,2 miliar bekerja sama dengan doctorSHARE untuk masyarakat… Read More
Poin Penting Pertumbuhan ekonomi 2025 diproyeksikan melambat di kisaran 5–5,1 persen, lebih rendah dari target… Read More