Menurut Jameel, posisi BoE sangat sulit karena poundsterling saat ini berada dalam level terendah dalam satu generasi terakhir. Walaupun, Inggris tetap salah satu ekonomi dengan kinerja terkuat dibandingkan negara-negara maju lainnya.
Walaupun peluang BoE bergerak untuk menstabilkan mata uang Inggris ini melalui intervensi langsung teramat kecil saat ini. Menurut Jameel, BoE mungkin saja akan menyampaikan bahwa lemahnya mata uang ini dapat menimbulkan risiko terlampauinya target inflasi 2% dan ini dapat menghambat pelonggaran moneter lebih lanjut.
(Baca juga : Poundsterling Merosot Di Level Terendah)
Nilai tukar poundsterling terhadap dollar AS saat ini berusaha bertahan di level 1.24. Namun, sentimen beli terhadap mata uang ini berada di level yang sangat lemah. “Saya memprediksi GBP akan terus melemah selama beberapa bulan mendatang” pungkasnya.
Page: 1 2
Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan akan terus memastikan terjaganya stabilitas sistem keuangan dan… Read More
Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengajak nasabah menghadapi ancaman berbagai serangan siber… Read More
Jakarta – Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP) resmi berlaku… Read More
Direktur Compliance and Human Capital PT Bank Syariah Indonesia tbk (BSI) Tribuana Tunggadewi memberikan sambutan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyetujui rencana pemisahan atau spin off Unit Syariah Asuransi… Read More
Jakarta – Mulai Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 00.00 WIB, tarif Tol Jakarta-Tangerang yang dikelola… Read More