Jakarta – AXA Financial Indonesia (AFI) berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat agar terhidari dari jeratan pinjaman online (pinjol).
Kegiatan literasi keuangan yang menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) AXA Financial Indonesia (AFI) ini, digelar di Desa Kedung Dalem, Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Dalam kegiatan ini, AFI juga bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia mencakup literasi keuangan dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Baca juga: AXA Financial Indonesia Catat Pendapatan Premi Rp1,33 T
“AFI Berbagi merupakan bukti nyata komitmen kami dalam melaksanakan program berkelanjutan yang bermanfaat dan berdampak baik bagi masyarakat,” kata Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav, dikutip Jumat, 24 Mei 2024.
Dalam praktiknya, AXA Financial Indonesia mengajak karyawan sebagai volunteer untuk bersama-sama berupaya memberdayakan masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya menjadi lebih baik.
“Khususnya melindungi diri dari jeratan pinjol, tetapi juga cara untuk melestarikan lingkungan tempat tinggal mereka melalui pengelolaan sampah berkelanjutan,” jelasnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjol di provinsi Banten pada bulan Januari 2024 menduduki peringkat keempat dibandingkan provinsi lainnya.
Nilai pinjol warga Banten mencapai Rp5,04 triliun, atau 12 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp4,511 triliun. Tingkat kredit macet mencapai 2,40 persen, atau dengan kata lain 3 dari 100 pengguna pinjol di provinsi Banten mengalami gagal bayar.
Selain itu, Kabupaten Tangerang juga tercatat sebagai daerah dengan volume sampah terbesar di Provinsi Banten pada tahun 2022 sebesar 841 ribu ton lebih atau 32 persen dari total volume sampah di Provinsi Banten.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto menambahkan, sebagai bagian dari NGO Global, Habitat for Humanity Indonesia memperluas intervensinya dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa hidup lebih mandiri, berdaya, dan sejahtera.
“Melalui program edukasi literasi keuangan ini akan sangat membantu bagi warga Desa Kedung Dalem untuk bisa mempelajari dan memahami cara pengelolaan keuangan rumah tangga serta memahami pentingnya menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah rumah tangga,” bebernya.
Baca juga: Duh! OJK Sebut Masih Banyak Guru Terjerat Pinjol Ilegal
Adapun, materi pelatihan yang difokuskan untuk ibu-ibu rumah tangga di Desa Kedung Dalem ini mengangkat topik pengelolaan keuangan yang diberikan tim AXA Financial Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan keuangan dasar seperti cara membedakan keinginan dan kebutuhan serta pembukuan rumah tangga.
Selain itu, pembekalan juga diberikan terkait bagaimana menyikapi pinjol dan memperkenalkan alternatif lembaga keuangan resmi untuk memberikan pinjaman yang lebih aman bagi masyarakat.
Sedangkan edukasi metode pengelolaan sampah bersama Puskesmas setempat meliputi proses awal seperti pewadahan, pengumpulan, pemilihan, penggunaan ulang hingga pemrosesan akhir sampah dengan melibatkan masyarakat. (*)