Properti

Jurus Alam Sutera Genjot Penjualan di Tengah Daya Beli Melemah

Jakarta – Lesunya daya beli masyarakat tahun ini tak membuat PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) atau Alam Sutera kehilangan arah. Kondisi tersebut menjadi pelecut perseroan untuk berinovasi dan menghadirkan produk properti yang lebih tepat sasaran.

Lilia S. Sukotjo, Direktur ASRI mengakui bahwa tantangan utama tahun ini terletak pada lemahnya permintaan, khususnya di segmen menengah. Namun, ASRI telah menyiapkan strategi diversifikasi produk dengan rentang harga berlapis. Mulai dari hunian di kisaran Rp1 miliar–Rp2 miliar, segmen Rp2 miliar–Rp4 miliar, hingga kelas premium di atas Rp16 miliar.

“Untuk saat ini, produk dengan harga Rp1 miliar–Rp2 miliar menjadi yang paling diminati. Meski demikian, kami juga melihat adanya pergerakan di pasar properti kelas atas di atas Rp16 miliar,” ujar Lilia dalam Public Expose baru-baru ini.

Baca juga: Survei BI: Harga Properti Residensial Naik Tipis di Triwulan II 2025

Hingga semester I 2025, lanjut Lilia, Alam Sutera mencatat marketing sales sebesar Rp1,4 triliun atau sekitar 40 persen dari target Rp3,5 triliun tahun ini.

Penjualan tersebut didominasi produk residensial senilai kurang lebih Rp1 triliun. Di antaranya berasal dari proyek Sutera Rasuna sebesar Rp437 miliar, The Gramercy Rp164 miliar, Sutera Nexen Rp98 miliar, serta penjualan stok.

“Sementara untuk kontribusi kavling komersial dan ruko mencapai Rp384 miliar,” tambah Lilia.

Baca juga: Insentif PPN DTP Properti 100 Persen Diperpanjang hingga Akhir 2025

Untuk mengejar target tahunan, kata Lilia, perseroan akan mendorong penjualan stok sekaligus menyiapkan amunisi baru berupa produk yang akan diluncurkan pada kuartal IV 2025.

“Langkah ini diharapkan mampu menjaga momentum penjualan sekaligus memperkuat posisi Alam Sutera di pasar properti nasional,” tutupnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

44 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

50 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago