Jumlah Populasi dan Ekonomi Kuat, Dua Alasan ChineseRd Buka Layanan di RI

Jumlah Populasi dan Ekonomi Kuat, Dua Alasan ChineseRd Buka Layanan di RI

Jakarta – Lembaga kursus bahasa Mandarin yang berbasis di Shenzen, Tiongkok, ChineseRd melakukan ekspansi ke Indonesia. Selain jumlah populasi Indonesia yang besar, semakin eratnya hubungan ekonomi dan budaya dengan Tiongkok menjadi alasan ChinesRd membuka layanan di Indonesia.

Menurut Guo Xinlin, Chairman & Founder ChineseRd, permintaan masyarakat Indonesia terhadap pembelajaran bahasa Mandarin terus meningkat. Populasi Indonesia juga sangat besar dan ditopang dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Maka, ChineseRd ingin memanfaatkan potensi pasar pendidikan di Indonesia dengan optimal.

“Agar dapat melayani kebutuhan masyarakat Indonesia untuk belajar bahasa Mandarin dengan lebih baik dan beradaptasi lebih baik dengan kebutuhan pasar, ChineseRd telah membentuk tim pengajar dan penelitian kurikulum khusus untuk mengembangkan kursus yang cocok bagi pelajar Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 11 Oktober 2024.

Baca juga:Bank Mandiri Bagikan Santunan Pendidikan ke 2.600 Anak Yatim Piatu

Mengacu pada data ChinesRd, pada September 2024, total peserta kursus yang mendapat mencapai 8.000 siswa. Angkanya mengalami kenaikan pesat dalam 3 bulan terakhir, dengan ratusan perserta setiap bulan. Kenaikan rata-rata perbulan hampir 20 persen.

Peserta kursus dari latar belakang yang beragam, seperti karyawan, mahasiswa, anak dibawah 5 tahun, hingga anak usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) sampai ke kalangan pebisnis. Peserta dari kalangan dewasa yang ingin meningkatkan kompetensi diri dan usia pelajar mendominasi.

Menurut Guo Xinlin, bahasa Mandarin berpeluang besar untuk menjadi bahasa internasional. Alasannya, bahasa Mandarin adalah salah satu dari enam bahasa kerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ditambah banyaknya negara yang bekerjasama dengan Tiongkok, seperti di bidang pendidikan, perdagangan, kebudayaan, dan lain sebagainya.

Beberapa waktu lalu, pusat penelitian bahasa Ethnologue mengungkapkan, pada 2023 bahasa Mandarin menjadi bahasa dengan penutur sebanyak 1,1 milliar orang. Bahasa Mandarin menjadi bahasa dengan penutur terbesar kedua di dunia, setelah bahasa Inggris yang memiliki 1,5 miliar penutur.

Penggunaan bahasa Mandarin juga terus meluas. Di Rusia misalnya, bahasa Mandarin masuk sebagai mata pelajaran ujian nasional terpadu. Sementara, Kementerian Pendidikan Arab Saudi mengumumkan bahwa kursus bahasa Mandarin akan dimasukkan dalam sistem kurikulum sekolah dasar dan menengah, serta akan menjadikan bahasa ini sebagai salah satu bahasa pengajaran utama.

Baca juga: Konsisten Dukung Pendidikan, Tugu Insurance Bangun Perpustakaan dan Berikan Literasi Keuangan untuk Siswa

Sementara, di Uni Emirat Arab (UEA), hampir 200 sekolah menawarkan kursus bahasa Mandarin.

ChineseRd sendiri menawarkan program kursus bahasa Mandarin secara online. Selain di Indonesia, perusahaan ini sudah beroperasi di sejumlah negara, seperti Vietnam, Thailand, Rusia, Hongkong, dan Makau. Jumlah pelajar yang belajar bahasa Mandarin lewat aplikasi ChineseRd diklaim mencapai 100 ribu orang, dan tersebar di seluruh dunia. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News