Infobank mencoba menkonfirmasi kebenaran hal itu. Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya mengatakan, itung-itungan angka itu kemungkinan harga normal, yakni belum termasuk diskon dll. Karena ia merasa biaya iklan yang dikeluarkan masih sesuai dengan yang di harapkan.
“Itu kan harga normal. Apapun harganya semua masih sesuai dengan harga yang kita harapkan,” kata Ketut Budi Wijaya di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Saat ditanya kepastian berapa nilai biaya iklan yang telah dikeluarkan Meikarta di periode tersebut, ia pun memprediksi tidak sampai angka Rp1 triliun. “Saya rasa enggak sebesar itu. Mestinya kurang dari 1 triliun,” jelasnya.
Baca juga: Dua Bank Besar Bantah Biayai Proyek Meikarta
Seperti diketahui, sampai sejauh ini biaya proyek yang dikeluarkan oleh Meikarta sejauh ini menggunakan uang kas perusahaan dan pre-selling. Hal ini pun diakui oleh Ketut. Menurutnya, sejauh ini Lippo masih sanggup melakukan pendanaan lewat duit kas. Namun bukan berarti ke depan tidak melakukan pendekatan ke perbankan. “Selama kita bisa lakukan sendiri, maka akan kita lakukan sendiri dulu. Tapi ke depan pasti ada,” jelasnya.
Melihat fakta ini tentunya pihak Meikarta perlu hati-hati dan mulai kecangkan ikat pinggang. Jika tidak, dengan beban pengeluaran yang besar, bukan untung yang didapat, malah kerugian yang bisa datang. (*)
Editor: Paulus Yoga