Jakarta – Posisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam struktur perekonomian Indonesia memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat b
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, bahwa ada sekitar 60 juta UMKM di seluruh Indonesia yang perlu didukung dari sisi permodalan. Menurut Jokowi hal tersebut, terutama pendanaan untuk usaha mikro, bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan.
“Perbankan harus memprioritaskan penyaluran kredit ke UMKM agar gap kesenjangan ekonomi kita bisa mengecil,” ujar Presiden Jokowi saat pembukaan acara Indonesia Banking Expo 2019, di Jakarta, Rabu (6/11).
Jokowi pun menyarankan bahwa lembaga perbankan di Indonesia jangan hanya fokus membiayai yang besar-besar saja, dan harus melebarkan jangkauan hingga ke daerah-daerah atau pelosok Indonesia untuk menyalurkan kredit ke usaha kecil.
“Maka, jangan hanya membiayai yang besar-besar saja, dan yang itu-itu saja. Lalu, jangan hanya buka kantor di Jakarta saja. Berikan hati kita untuk yang mikro. Turun ke daerah-daerah,” terangnya.
Dari sisi regulasi, industri perbankan sudah didorong untuk menyalurkan kredit ke segmen UMKM minimal 20 persen dari total kreditnya pada 2020.
Di samping itu, Jokowi juga mengajak para pemimpin institusi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. “Masa BI sudah turun, bank-bank yang lain belum,” tambahnya lagi.
Ini semua ditujukan untuk menciptakan inklusi keuangan di Indonesia di mana kondisi ekonomi atau keuangan yang inklusif akan menguntungkan semua sektor, yang nantinya akan membawa dampak pada kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. (*) Steven