Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan perekonomian di Tanah Air.
Jokowi menyebut, saat ini perputaran ekonomi Indonesia berpusat di Pulau Jawa dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai 58 persen PDB nasional.
“Selama ini, Pulau Jawa menjadi magnet dari seluruh penduduk yang ada di negara kita Indonesia, semuanya, semuanya, utamanya ke Jakarta. Oleh sebab itu, beban yang terlalu berat ini harus dikurangi,” kata Jokowi, saat Groundbreaking Hotel Nusantara, di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/09).
Baca juga: Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp6,4 Triliun untuk IKN
Menurutnya, dari dahulu perputaran ekonomi yang berpusat di Jawa-sentris saja, maka harus diperluas menjadi Indonesia-sentris sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan jumlah penduduk yang kita miliki.
Lanjutnya, sejak tahun lalu pemerintah telah memulai pembangunan IKN yang dimulai dari kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), terdiri dari Istana Presiden dan Wakil Presiden beserta infrastruktur dasar dan gedung-gedung kementerian.
“Paling penting infrastruktur dasar dari yang namanya air, tadi sudah kita tutup pintunya di Bendungan Sepaku, yang itu akan nanti menjadi air bakunya penduduk masyarakat di Nusantara ini,” jelasnya.
Infrastruktur dasar lainnya yang tengah dibangun adalah jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan IKN yang ditargetkan selesai pada tahun mendatang.
Keberadaan infrastruktur ini akan memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN dari yang sebelumnya 1,5 hingga 2 jam menjadi sekitar 30 menit.
“Telah dimulai pembangunan jalan tol Balikpapan ke Nusantara yang jauh lebih singkat [perjalanannya] nanti kurang lebih 30 sampai 30 menit dari Balikpapan menuju ke Nusantara,” ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah juga akan segera memulai pembangunan bandar udara (bandara) yang dapat diakses dalam waktu sekitar 15 menit dari kawasan IKN.
“Kita harapkan juga nanti di bulan Juli, maksimal awal Agustus, sudah bisa diselesaikan,” imbuhnya.
Presiden optimistis penyelesaian pembangunan infrastruktur jalan dan bandara ini nantinya akan semakin menarik minat para investor untuk berinvestasi di kawasan IKN.
“Ini belum selesai saja sudah berbondong-bondong, apalagi dua ini selesai, akan lebih berbondong-bondong lagi investor yang akan menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara.
Menurutnya, sebelumnya telah datang 30 investor dari Korea beberapa bulan, dari Jepang kurang lebih 40 investor, kemudian dari Singapura 120 investor ke sana.
Baca juga: Dana Untuk Pembebasan Lahan IKN SudahTembus Rp723 Miliar, Ini Rinciannya
“Jauh-jauh mereka ke sini pasti ada kalkulasinya, pasti ada hitung-hitungannya. Kemarin juga baru saja dari Uni Emirat Arab juga datang, setelah datang langsung nemuin saya. Artinya apa? Tertarik,” akunya.
Tak hanya dari luar negeri, pemerintah juga akan memberikan prioritas terhadap penanam modal yang berasal dari dalam negeri. Presiden mengungkapkan, pembangunan Hotel Nusantara di IKN merupakan salah satu wujud dari investasi dari investor dalam negeri.
“Inilah yang nanti akan membawa lokomotif, pada hari ini akan membawa gerbong di belakangnya akan banyak masuk ke Nusantara. Saya yakin itu,” tandasnya. (*)
Editor: Galih Pratama