Kedua momentum ini perlu dijaga dan dimanfaatkan. Menurut Jokowi, di tengah momentum yang baik ini, jangan sampai ada pesimisme baik di masyarakat maupun pemerintah. Padahal, kata dia, negara-negara lain memandang Indonesia sebagai negara yang ekonominya baik.
“Jangan sampai justru di dalam sendiri kita, di dalam negeri, justru ada pesimisme. Padahal masyarakat luar memandang kita dan iri terhadap pertumbuhan dan kepercayaan yang begitu sangat baik yang diberikan oleh masyarakat,” paparnya.
Baca juga:
Dirinya mengingatkan agar semua lapisan masyarakat tidak terjebak dalam situasi pesimis yang nantinya dapat merugikan Indonesia dan menghilangkan momentum yang sangat baik tersebut. Oleh sebab itu optimisme masyarakat perlu dibangun sedemikian rupa.
“Jangan sampai terjebak pada pesimisme yang dibuat sendiri. Harusnya yang kita bangun adalah optimisme publik, optimisme masyarakat, sehingga betul-betul masa depan dan harapan ke depan itu bisa terus optimis,” tutup Jokowi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai jalur negosiasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 25 April 2025, kembali… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif… Read More
Jakarta - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menyatakan akan kembali mengajukan penambahan… Read More
Jakarta - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membukukan kinerja keuangan yang moncer… Read More