Kedua momentum ini perlu dijaga dan dimanfaatkan. Menurut Jokowi, di tengah momentum yang baik ini, jangan sampai ada pesimisme baik di masyarakat maupun pemerintah. Padahal, kata dia, negara-negara lain memandang Indonesia sebagai negara yang ekonominya baik.
“Jangan sampai justru di dalam sendiri kita, di dalam negeri, justru ada pesimisme. Padahal masyarakat luar memandang kita dan iri terhadap pertumbuhan dan kepercayaan yang begitu sangat baik yang diberikan oleh masyarakat,” paparnya.
Baca juga:
Dirinya mengingatkan agar semua lapisan masyarakat tidak terjebak dalam situasi pesimis yang nantinya dapat merugikan Indonesia dan menghilangkan momentum yang sangat baik tersebut. Oleh sebab itu optimisme masyarakat perlu dibangun sedemikian rupa.
“Jangan sampai terjebak pada pesimisme yang dibuat sendiri. Harusnya yang kita bangun adalah optimisme publik, optimisme masyarakat, sehingga betul-betul masa depan dan harapan ke depan itu bisa terus optimis,” tutup Jokowi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More