Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar di tahun 2016 ini para Menteri Perdagangan (Mendag), Menteri Pertanian (Mentan), dan Bulog, untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan harga yang ada di pasar seperti yang sudah dikerjakan pada 2015.
“Itu betul-betul terus kita ikuti agar inflasi pada tahun ini juga pada angka-angka di sekitar tahun 2015. Ada supply yang kurang segera supply, ada distorsi pasar segera dikerjakan,” ujar Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab, di Jakarta, Senin, 4 Januari 2016.
Jokowi menyampaikan rasa syukurnya karena inflasi secara keseluruhan tahun 2015 mencapai 3,35% (yoy). Sedangkan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan 4,7%-4,8% ini jika dibandingkan dengan negara-negara lain sudah cukup baik karena negara-negara lain angkanya turun 1,5%, 2%, bahkan ada yang 3% minusnya dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya.
Kemudian yang berkaitan dengan realisasi atau serapan, Jokowi mengungkapkan, bahwa realisasinya tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat. yakni di bawah 80%. “Saya kira sangat jauh dari itu. Jadi belanja negara, realisasi belanja negara berada pada posisi 91,2%, alhamdulilah menurut saya sangat baik atau jatuh angkanya di Rp1.810 triliun,” ucapnya.
Kemudian di pendapatan negara itu, yang sebesar Rp1.491 triliun (84,7%) didalamnya ada penerimaan pajak 83% dan non pajak 93,8%. “Ini merupakan sebuah angka yang sangat baik karena dengan angka-angka ini berarti defisit kita berada pada posisi 2,8% dan kita sekarang ini juga masih punya SILPA Rp10,8 triliun, ada sisa lebih Rp10,8 triliun,” jelasnya. (*) Rezkiana Nisaputra