Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kabinetnya untuk bekerja dengan berorientasi pada hasil, bukan prosedur. Karenanya, Jokowi meminta agar setiap kementerian mampu mengurangi peraturan-peraturan yang menghambat kerja.
Jokowi menegaskan, dirinya tak ingin terjebak pada rutinitas, bussines as usual, dan monoton. “Ini harus dibalik total. Semuanya harus pada orientasi hasil bukan orientasi prosedur,” tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, ada 42.000 aturan regulasi, baik berupa Peraturan Presiden (Perpres), Peratuan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri (Permen), yang tahun depan harus hilang, minimal separuhnya di setiap kementerian.
“Aturan-aturan ruwet, Aturan-aturan yang menyebabkan kita ini terbelenggu sehingga tudak bisa cepat, tidak bisa fleksibel, tidak bisa melompat ini harus dihilangkan,” tegas dia. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More