Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kabinetnya untuk bekerja dengan berorientasi pada hasil, bukan prosedur. Karenanya, Jokowi meminta agar setiap kementerian mampu mengurangi peraturan-peraturan yang menghambat kerja.
Jokowi menegaskan, dirinya tak ingin terjebak pada rutinitas, bussines as usual, dan monoton. “Ini harus dibalik total. Semuanya harus pada orientasi hasil bukan orientasi prosedur,” tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, ada 42.000 aturan regulasi, baik berupa Peraturan Presiden (Perpres), Peratuan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri (Permen), yang tahun depan harus hilang, minimal separuhnya di setiap kementerian.
“Aturan-aturan ruwet, Aturan-aturan yang menyebabkan kita ini terbelenggu sehingga tudak bisa cepat, tidak bisa fleksibel, tidak bisa melompat ini harus dihilangkan,” tegas dia. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More