Jakarta – Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa dirinya akan tetap maju dalam pencalonannya di Pilpres AS 2024 melawan mantan presiden Donald Trump.
Begitu juga dengan tim kampanye Biden yang menolak seruan agar kandidat mereka mundur setelah sempat mengalami kesulitan dalam debat pilpres pertama.
Hal ini ditunjukkan dengan dana sebesar 50 juta dolar AS (sekitar 813 triliun rupiah) yang dikucurkan untuk membayar iklan di media pada bulan Juli, serta jadwal kampanye yang digencarkan pada pekan ini.
Sabrina Jordan, salah satu pemilih mengatakan bahwa Biden masih merupakan seorang kandidat yang layak memimpin kembali Amerika Serikat.
Baca juga: Siapa Paling Berpotensi Gantikan Joe Biden? Ada Nama Michelle Obama dan Kamala Harris
“Dia harus konsisten. Harus itu, dan saya tidak akan mengatakan sebaliknya. Tetapi antara konsistensi dan penentangan, dia perlu beri tahu orang-orang, dan dia melakukannya hari ini, bahwa dia tidak akan ke mana-mana. Kecuali ada sesuatu yang berubah secara dramatis, dia adalah orang yang tepat untuk saya,” katanya, dinukil VOA Indonesia, Kamis, 11 Juli 2024.
Sementara pemilih lain, Jonathan Lustag, justru merasa tidak begitu yakin dengan kemampuan Joe Biden untuk memimpin kembali Amerika.
“Dari fisiologi yang dia tunjukkan, dia bukan lagi orang yang sama. Anda tidak bisa kembali. Kita tidak bertambah muda. Anda tidak bisa mengalahkan usia tua,” akunya.
Baca juga: Didesak Mundur dari Partainya, Nasib Pencalonan Joe Biden di Ujung Tanduk?
Melihat Biden yang kini kembali berkampanye pascadebat tidak membuat kekhawatiran Ellis Johnston dari Partai Demokrat mereda.
“Saya tidak yakin dengan kemampuan Joe Biden untuk memenangkan pemilu ini, dan itu membuat saya takut,” tandasnya.
Sementara itu, Tokoh senior Partai Demokrat Nancy Pelosi mengatakan, Presiden AS Joe Biden harus membuat keputusan segera mengenai upayanya untuk masa jabatan kedua. Namun, Pelosi menekankan bahwa itu akan menjadi keputusan Biden sendiri.
Meskipun Biden bersikeras tetap ikut dalam pencalonan, Pelosi, mantan ketua DPR dan tokoh berpengaruh di Demokrat menyatakan bahwa presiden masih bisa mundur di tengah perpecahan partai mengenai pencalonannya.
“Terserah presiden untuk memutuskan apakah dia akan mencalonkan diri,” katanya kepada TV MSNBC.
“Kami semua mendorongnya untuk mengambil keputusan itu segera,” kata Pelosi. Ia menambahkan, “Saya ingin dia melakukan apa pun yang dia putuskan, dan itulah yang terjadi. Apapun yang dia putuskan, kami ikut,” tambahnya. (*)
Editor: Galih Pratama