Jakarta — Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai meningkatnya harga transportasi udara dan pengenaan tarif bagasi pesawat.
Menurutnya, penyesuaian tarif pesawat yang makin mahal tersebut merupakan dampak dari menguatnya dollar pada beberapa waktu lalu yang membuat harga perlengkapan pesawat yang dibeli dengan dollar semakin mahal.
“Tapi kita juga mengetahui mereka (maskapai) itu membayar dengan dollar beli pesawat dengan dollar, membeli avtur dengan dollar tapi tarifnya rupiah,” kata Jusuf Kalla setelah menghadiri Seminar dan Dialog Nasional Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia di Jakarta, Senin 14 Januari 2019.
Menurutnya, sah-sah saja bila maskapai saat ini menaikkan tarif tiket pesawat tersebut. Sebab menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan guna terus menyehatkan kondisi keuangan maskapai penerbangan.
Baca juga: BI: Dua Faktor Global Buat Rupiah Menguat Awal Tahun
“Mau tidak mau harus ada penyesuaian secara bertahap karena kalau tidak bisa saja kita nikmati hari ini begitu banyak pesawat terbang tapi kita tahu juga berapa banyak usaha yang bangkrut dan berhenti,” jelas JK.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menilai, hingga saat ini peningkatan harga transportasi udara tersebut belum berdampak terhadap angka inflasi pada awal tahun. Nanum pihaknya mengaku masih terus mewaspadai dari dampak kenaikan tarif transportasi pesawat tersebut.
“Dikenakannya tarif bagasi dampaknya kepada inflasi itu tidak akan berdampak besar. Oleh karena itu inflasi diperkirakan tidak akan meleset dari range kita,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Kantornya Jumat 11 Januari 2019.
JK berharap, para maskapai penerbankan dapat kembali menyesuaikan tarif transportasi udara tersebut dengan mementingkan kepentingan rakyat dan masyarakat luas. (*)