Jimbaran Hijau Ajak Arsitek Rancang Hunian Berkelanjutan

Jimbaran Hijau Ajak Arsitek Rancang Hunian Berkelanjutan

Jakarta – Jimbaran Hijau, bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali, mengadakan Natadesa Apartment Architectural Design Competition, sebuah ajang bergengsi bagi para arsitek untuk merancang hunian mewah berkelanjutan yang tetap berakar pada arsitektur khas Bali.

Kompetisi ini membuka peluang bagi para arsitek untuk berinovasi dalam menciptakan hunian yang harmonis dengan alam, budaya, dan gaya hidup modern.

Peserta dapat berpartisipasi secara individu maupun dalam tim yang terdiri dari maksimal tiga orang. Dengan total hadiah sebesar Rp205 juta, ajang ini tidak hanya menjadi wadah bagi para arsitek untuk menunjukkan kreativitas mereka, tetapi juga untuk berkontribusi dalam membangun lanskap arsitektur Bali di masa depan.

Perjalanan kompetisi ini akan dimulai dengan tahap pendaftaran yang dibuka dari tanggal 27 Maret hingga 12 Mei 2025. Pengumuman peserta yang lolos tahap pertama akan dilakukan pada 21 Juni 2025, sebelum memasuki proses penjurian final yang akan menentukan pemenang pada 28 Juni 2025.

Baca juga: Pimpin Pangsa Pasar Properti, JLL Indonesia Cetak Transaksi USD432 Juta

Sebagai bentuk apresiasi atas karya terbaik, kompetisi ini menawarkan hadiah utama sebesar Rp100 juta, disertai sertifikat dan poin KUM sebesar 17. Pemenang kedua akan mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, sementara pemenang ketiga akan memperoleh Rp30 juta. Keduanya turut mendapatkan sertifikat serta poin KUM yang sama.

Selain itu, dua peserta dengan desain terbaik berikutnya akan mendapatkan masing-masing Rp12.500.000, beserta sertifikat dan poin KUM yang sama.

Sustainable Officer Jimbaran Hijau, Yusea Eka Prasetya menjelaskan bahwa Natadesa Apartment Architectural Design Competition adalah bagian dari visi besar Jimbaran Hijau dalam menciptakan hunian yang berakar pada kearifan lokal, selaras dengan alam, dan bersinergi dengan inovasi.

“Dengan tetap menjaga esensi arsitektur Bali yang autentik, kompetisi ini mendorong inovasi desain yang tak hanya estetik, tetapi juga berkelanjutan, bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta mendukung ekosistem komunitas yang harmonis,” ucap Yusea dalam laporan tertulisnya, dikutip Rabu, 9 April 2025.

Yusea menegaskan jika Jimbaran Hijau percaya bahwa arsitektur memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi kehidupan.

“Dengan kompetisi ini, diharapkan para arsitek, desainer, dan inovator menjadi bagian dari gerakan membangun Bali yang lebih baik, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang,” tukasnya.

Baca juga: Emiten Properti BSDE Bidik Prapenjualan Rp10 Triliun di 2025, Ini Pendorongnya

Mengusung konsep Inclusivity, Dewan Juri dalam kompetisi ini terdiri dari anggota IAI Nasional serta perwakilan lintas generasi, komunitas, dan gender, yang memastikan proses seleksi yang adil dan komprehensif.

Jimbaran Hijau adalah pengembang kawasan terintegrasi di Jimbaran, Bali, yang berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan antara budaya, komunitas, dan lingkungan.

Dengan berbagai proyek inovatif yang mencakup hunian, ruang kreatif, serta pusat seni dan budaya, Jimbaran Hijau bertujuan menciptakan ekosistem yang mendukung kehidupan berkualitas tinggi dengan tetap menghormati kearifan lokal Bali. (*) Steven Widjaja

Related Posts

Top News

News Update