Jakarta – Ajaib Sekuritas melihat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak sideways dalam rentang 6.818-6.920, hal ini dikarenakan investor berpotensi wait and see pada pekan ini 24-28 Juli 2023.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan bahwa, hal yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG tersebut adalah adanya respon positif pelaku pasar menjelang rilis laporan keuangan kuartal II-2023.
“Katalis positif yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG kedepan adalah respon positif pelaku pasar menjelang rilis laporan keuangan emiten di Kuartal II-2023 dan rebalancing indeks LQ45,” ucap Ratih dalam risetnya dikutip, 24 Juli 2023.
Baca juga: Siap IPO, Humpuss Maritim International (HUMI) Bidik Dana Rp270 M
Selain itu, dirinya menjelaskan, katalis lainnya di pekan ini akan datang dari Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral AS (The Fed) yang akan memutuskan tingkat suku bunga periode Juli 2023, dimana BI diproyeksikan kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75% dan suku bunga pada level 5,75% tersebut telah berjalan sejak Januari 2023.
“Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish. Hal tersebut dilakukan BI salah satunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan iklim investasi aset keuangan domestik,” imbuhnya.
Di sisi lain, pelaku pasar memproyeksikan FOMC The Fed di pekan depan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,50%, sesuai dengan isyarat The Fed pada beberapa pertemuan sebelumnya.
Pelaku pasar seharusnya telah merespon kebijakan tersebut karena The Fed sendiri dalam beberapa pertemuan terakhir masih menginginkan kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi kembali pada targetnya di level 2%.
Adapun keputusan tersebut turut berpotensi memberikan katalis negatif bagi komoditas minyak mentah dalam jangka pendek. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra