Jakarta–Menjelang pengumuman sejumlah data ekonomi dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada pergerakan hari ini (1/2) diperkirakan akan melanjutkan tren apresiasi.
“Kami memperkirakan rupiah dapat kembali terus melanjutkan penguatan menjelang dirilisnya data-data ekonomi Indonesia,” ujar analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 1 Februari 2016.
Menurutnya, sejauh ini laju Dolar AS terlihat masih melanjutkan pelemahan terhadap beberapa mata uang dunia, akibat sentimen negatif dari penguatan harga minyak mentah dunia. Laju Rupiah pun, pada akhir pekan lalu juga menunjukkan penguatan.
“Saat ini rupiah berada pada level support Rp13.700, sedangkan resistance di level Rp13.650. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah,” tukasnya.
Selain itu, capital inflow yang kembali masuk di ekuitas maupun obligasi akan menciptakan optimisme para pelaku pasar terhadap penguatan lanjutan pada rupiah.
“Pelaku pasar terlihat kembali melakukan aksi jual terhadap dollar AS, seiring harga minyak yang kembali menguat,” ucapnya.
Meski nilai PDB AS kembali menunjukkan pertumbuhan, namun keadaan ini masih dianggap belum cukup menopang penguatan dolar AS. Terlebih, pernyataan The Fed yang masih menyampaikan pandangan ketidakpastian terhadap perekonomian global, membuat laju dolar melemah.
“Dari dalam negeri, penguatan rupiah ditopang oleh langkah Moody’s Investors Service yang kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (invesment grade) di Baa3 dengan outlook stabil,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra