Jakarta – Pergerakan nilai tukar (kurs) Rupiah masih menunjukkan pelemahan terbatas seiring dengan masih berlangsungnya ekspetasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada rapat periode bulan Juli.
“Dengan ekspektasi Fed hanya akan memangkas 25 bps saja di akhir bulan ini, membuat dolar AS menguat terhadap mata uang lain termasuk rupiah,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh Infobanknews di Jakarta, Kamis 25 Juli 2019.
Sebagaimana diketahui, rapat bulanan Komite Pengambil Kebijakan (FOMC) The Fed yang semakin dekat. Rapat tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2019 waktu AS atau 1 Agustus 2019 waktu Indonesia.
Tak hanya itu, pemangkasan angka pertumbuhan ekonomi global yang dilakukan oleh IMF juga diprediksi mendorong penguatan dollar seiring dengan niat pemangkasan bunga acuan.
“Laporan IMF yang memangkas pertumbuhan ekonomi global juga turut mendorong penguatan dollar AS karena kekhawatiran pasar meningkat,” kata Ariston.
Menurutnya, pergerakan kurs Rupiah pada hari ini akan bergerak pada kisaran Rp13.930/US$ hingga Rp14.030/US$.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (25/7) Kurs Rupiah berada di level Rp13.990/US$ posisi tersebut menguat 7 poin dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (24/7) yang masih berada di level Rp13.997/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (25/7) kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.986/US$ menguat dari posisi Rp14.011/US$ pada Rabu (24/7). (*)
Editor: Rezkiana Np