Jakarta – Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) baik di tingkat pusat maupun daerah, berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga.
Hal tersebut tertuang dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (HLM TPIP) 2020. Dari rapat tersebut diputuskan untuk menjaga agar inflasi IHK tetap terjaga dalam kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2020. Selain itu Pemerintah juga mentargetkan inflasi volatile food dalam kisaran 4,0±1% terlebih mendekati momen ramadhan dan lebaran.
Hadir dalam acara ini antara lain Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Gatot Eddy Pramono.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, inflasi yang rendah dan stabil diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan menuju Indonesia maju.
“Hal ini berkontribusi positif dalam menjaga daya beli masyarakat, memberikan insentif bagi penanaman modal termasuk investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian,” terang Menko Airlangga di Jakarta, Kamis 13 Febuari 2020.
Dirinya menyebut, sinergi kebijakan yang telah ditempuh Pemerintah dan BI tahun lalu terbukti dapat menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 tetap rendah terkendali pada level 2,72% (yoy) dan berada dalam kisaran sasaran 3,5±1%.
“Pencapaian ini merupakan (yang) terendah selama dua dekade terakhir, dan (sekaligus) melanjutkan tren terjaganya realisasi inflasi pada kisaran sasaran selama lima tahun terakhir,” ujar Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga menerangkan, keberhasilan menjaga inflasi 2019 sebesar 2.72% (yoy) tersebut disumbang oleh penurunan inflasi inti (3,02% yoy) dan minimnya inflasi administered prices (AP) (0,51% yoy), sedangkan inflasi volatite food (VF) meningkat (4,30% yoy), namun masih terjaga di bawah 5% sesuai kesepakatan HLM TPIP 2019. (*)
Editor: Rezkiana Np