Jakarta–Situasi politik menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, mendorong ketidakpastian di pasar keuangan tetap tinggi. Oleh sebab itu, pelaku pasar harus tetap mewaspadai kondisi domestik yang bisa memicu sentimen negatif.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017. Kendati demikian, menurutnya, laju rupiah terhadap Dolar AS masih berpeluang menguat.
“Situasi politik jelang Pilgub DKI, menjaga ketidakpastian di pasar keuangan tetap tinggi. Tapi Rupiah berpeluang masih menguat seiring dengan dollar index yang terus turun,” ujarnya.
Dia mengatakan, dollar index terus melemah hingga perdagangan semalam selain merespon angka pertumbuhan Amerika yang sangat buruk, juga akibat respon negatif terhadap kebijakan larangan masuk penduduk 7 negara muslim. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting RELI targetkan dua penerbitan efek di 2026, masing-masing satu IPO saham dan satu… Read More
Poin Penting BCA proyeksikan kredit 2026 tumbuh 9–10 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia di… Read More
Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI pada Senin, 15 Desember 2025,… Read More
Poin Penting Hingga November 2025, kredit Bank Mandiri (bank only) tumbuh 13,1 persen yoy menjadi… Read More
Poin Penting RUPSLB BNI mengangkat Febrio Nathan Kacaribu sebagai Komisaris, menggantikan Suminto yang resmi berakhir… Read More
Poin Penting Allianz Indonesia salurkan bantuan kemanusiaan Rp1,2 miliar bekerja sama dengan doctorSHARE untuk masyarakat… Read More