Jakarta–Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (19/1) berpeluang melanjutkan tren pelemahannya setelah pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup melemah.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017 mengatakan, laju rupiah yang ditutup melemah pada perdagangan kemarin dipicu oleh ketidakpastian global.
“Hari ini, dengan kembalinya penguatan dollar index, rupiah berpeluang kembali melemah,” ujar Rangga.
(Baca juga : Konferensi Pers Pertama Trump Lemahkan Pasar)
Dia mengungkapkan, ketidakpastian global khususnya jelang pelantikan Donald Trump diperkirakan masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada pelemahan rupiah hari ini.
“Setelah sempat terpuruk akibat rentetan buruknya data AS serta pernyataan Trump yang menolak penguatan tajam dolar, dollar index naik tajam semalam merespon naiknya inflasi AS ke atas 2% (yoy),” ucap Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More