Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (7/2) berbalik ditutup pada zona merah pada level 7.235,15 atau melemah 0,17 persen dari level 7.247,40 pada pembukaan tadi pagi yang menjadi hari terakhir perdagangan pekan ini. Mengingat mulai 8-9 Februari 2024 perdagangan IHSG diliburkan.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 316 saham terkoreksi, 203 saham menguat, dan 246 saham tetap tidak berubah.
Sebanyak 18,95 miliar saham diperdagangkan dengan 1,12 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,65 triliun.
Baca juga:Tren Investor FOMO di Pasar Modal, BEI: Tak Ada Cerita Kaya Dalam Waktu Singkat
Meski begitu, hampir seluruh indeks mengalami penguatan, dengan IDX30 menguat 0,35 persen menjadi 499,60, LQ45 menguat 0,26 persen menjadi 983,14, dan Sri-Kehati menguat 0,10 persen menjadi 447,70. Sedangkan, JII melemah 0,54 persen menjadi 526,24.
Di samping itu, hanya terdapat tiga sektor yang mengalami penguatan, yaitu sektor transportasi menguat 0,64 persen, sektor industrial menguat 0,26 persen, dan sektor keuangan menguat 0,20 persen.
Sedangkan, sektor lainnya mengalami pelemahan yang dipimpin oleh sektor bahan baku melemah 1,32 persen, sektor infrastruktur melemah 1,12 persen, sektor kesehatan melemah 0,80 persen, sektor teknologi melemah 0,73 persen, sektor siklikal melemah 0,44 persen, sektor non-siklikal melemah 0,40 persen, sektor energi melemah 0,30 persen, dan sektor properti melemah 0,15 persen.
Baca juga: Investor Pasar Modal Diyakini Tumbuh 10 Persen, Ini Sederet Pendorongnya
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT), PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE), dan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN).
Sedangkan saham top losers adalah PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL), PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI), dan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK), PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), dan PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH). (*)
Editor: Galih Pratama