Jakarta – Start up di bidang e-grocery Sayurbox kembali memangkas sejumlah karyawan. Keputusan sulit yang diambil tersebut akibat bisnis pasarnya tidak tumbuh seperti yang diperkirakan selama pandemi.
CEO & Co-Founder Sayurbox Amanda Susanti mengatakan, meski bisnis perusahaan mengalami pertumbuhan kuat di segmen B2B (Business to Business), namun pasar segmen B2C (Business to Consumers) tidak tumbuh seperti yang diperkirakan selama pandemi.
Oleh sebab itu, manajemen Sayurbox menggabungkan beberapa gudang B2C, mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) demi meningkatkan efisiensi operasional.
Perusahaan juga melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam organisasi. Namun, langkah tersebut justru manajemen harus memangkas sejumlah anggota di tim B2C.
“Kami memahami bahwa ini adalah masa yang penuh tantangan bagi anggota tim kami dan keluarganya. Kami menghargai kontribusi mereka dan berkomitmen untuk memberikan dukungan selama masa transisi ini,” kata Amanda dalam keterangan resmi, dikutip, Jumat (14/4/2023).
Meski begitu, dirinya tidak menyebutkan lebih detail berapa jumlah karyawan yang terkena PHK. Diketahui, Sayurbox telah menutup sejumlah gudangnya di kawasan Cibubur dan Karawaci.
Kebijakan efisiensi perusahaan jelang Lebaran ini juga berimbas pada PHK kepada 5% dari pegawai pada Desember lalu.
Perusahaan pun berjanji akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada pihak-pihak yang terkena dampak dari PHK ini.
Termasuk memberikan paket kompensasi sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku. Di mana, manajemen akan menyediakan sejumlah program seperti menyediakan akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan.(*)
Editor: Galih Pratama