Jelang Lebaran, Produk Cicilan Logam Mulia di Pegadaian Makin Diminati

Jelang Lebaran, Produk Cicilan Logam Mulia di Pegadaian Makin Diminati

Serpong – Memasuki dua pekan terakhir bulan Ramadan, aktivitas transaksi di Pegadaian Cabang BSD City mengalami peningkatan. Banyak masyarakat yang menggadaikan logam mulia (LM) ataupun perhiasan untuk keperluan Lebaran. Ada pula yang menebus perhiasan yang digadai untuk dipakai di Hari Raya.

Namun, ada satu fenomena yang menarik di kantor Pegadaian Cabang BSD City. Menjelang Lebaran, permintaan akan produk Mulia Ultimate mengalami kenaikan. Produk cicil logam mulia besutan Pegadaian itu memang memudahkan nasabah untuk memiliki logam mulia. Bunganya ringan, dan kerap ada program promosi menarik.

“Kalau untuk produk sekarang Mulia Ultimate paling diminati. Masyarakat kan dapat tunjangan hari raya (THR), sebagian mereka ingin cicil logam mulia,” ujar Hardiansyah, Customer Relationship Officer (CRO) Pegadaian Cabang BSD City saat ditemui di kantornya, Rabu, 3 April 2024 lalu.

Baca juga: Dijamin Cuan! Ini 5 Tips Manfaatkan THR Buat Investasi Saham

Hardiansyah menambahkan, produk ini menjadi favorit nasabah karena memang dirancang sesuai kemampuan nasabah. Ia mencontohkan, misalnya nasabah ingin mencicil emas seberat 10 gram. Jika harga per gram Rp1 juta, artinya nasabah butuh dana Rp10 juta untuk memiliki emas 10 gram. Melalui produk Mulia Ultimate, nasabah cukup membayar down payment (DP) atau uang muka, kemudian sisanya dicicil.

“Misalnya dia hanya punya Rp2 juta, tapi mau punya logam mulia 10 gram, Pegadaian bisa jadi solusi. Dia tetapin targetnya mau berapa gram, DP-nya berapa, tenornya berapa bulan, dan cicilannya jadi berapa. Flat sampai lunas. Ketika sudah lunas, barangnya langsung bisa diambil,” tambah Hardiansyah.

Di samping itu, lanjutnya, menjelang Lebaran memang banyak juga masyarakat yang menggadaikan logam mulia maupun perhiasan. Pun demikian dengan permintaan produk mikro, seperti Kupedes dan Kreasi Multi Guna (KMG). Dua produk ini mensyaratkan kolateral. Biasanya Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

Untuk Kupedes, limitnya bisa mencapai Rp400 juta sampai Rp500 juta. Sementara KMG diperuntukan untuk karyawan dengan limit pencairan kredit hingga Rp200 juta. Syaratnya tetap sama, yaitu BPKB.

Hardiansyah menjelaskan, setiap cabang Pegadaian mungkin mempunyai karakteristik nasabah yang berbeda, sehingga produk-produk yang diminati juga bisa berbeda. Itu tidak lepas dari demografi masing-masing wilayah. Di kawasan BSD sendiri, produk pembiayana haji dan umrah misalnya, tidak terlalu tinggi peminatnya. Pun begitu dengan penitipan logam mulia.

“Di sini paling mereka gadai. Untuk produk cicilan dan nabung emas juga banyak peminatnya. Karakteristik setiap daerah berbeda ya, termasuk demografinya. Itu berpengaruh ke produk atau layanan yang diminati,” pungkasnya.

Baca juga: 5 Tips Bijak Memulai Investasi di Bulan Ramadan

Sementara Ina Setiani, nasabah Pegadaian BSD City mengungkapkan, ia biasa mengandalkan Pegadaian untuk gadai ataupun beli emas. Ada beberapa alasan yang membuatnya lebih nyaman menjadi nasabah Pegadaian, seperti pelayanan yang cepat dan kedekatan antara nasabah dengan pegawai Pegadaian. Ina pun tak segan untuk berlama-lama diskusi dengan CRO Pegadaian, untuk mendapatkan masukan terkait produk atau layanan apa yang paling sesuai kebutuhannya.

“Biasanya kita gadai atau beli emas. Di sini enak diskusinya lebih seperti pertemanan,” ungkapnya saat ditemui di Pegadaian Cabang BSD City.

Ina mengaku mempunyai tabungan emas beberapa gram di Pegadaian. Wanita 55 tahun ini juga mengambil program cicilam emas lewat Mulia Ultimate. Produk cicilan emas ini diklaimnya memudahkan masyarakat untuk memiliki logam mulia.

“Dengan cicilan yang sudah pasti (flat), anggap saja kita disiplin menabung. Di akhir periode kita mendapatkan logam mulia dan bisa dijadikan instumen investasi,” tuturnya.

Sebagai infomasi, sejak 2021, Perum Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) bergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi), di mana PT Bank Rakyat Indonesia (Perseo) Tbk menjadi perusahaan induk. Perum Pegadaian kemudian bersalin nama menjadi PT Pegadaian.

Pembentukan ekosistem ultra mikro ini bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan bagi para pelaku bisnis ultra mikro dalam mengembangkan usaha.

Ketiga entitas bisnis ini kemudian membuka 300 gerai bersama untuk memberikan akses pelayanan terpadu sehingga masyarakat dapat menggunakan produk dan layanan ketiga perusahaan di satu tempat.

Selain itu, BRI, Pegadaian, dan PNM juga berkolaborasi dalam program-program lain seperti pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan produk dan layanan, pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, dan sebagainya. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Top News