Poin Penting
- JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk proyek rumah subsidi di seluruh Indonesia, mendukung program pemerintah membangun 3 juta rumah.
- JBS Perkasa siap memberi layanan end-to-end, termasuk pendampingan pemilihan, pemasangan, hingga memastikan pasokan pintu baja berkualitas dan berkelanjutan.
- REI menilai kerja sama ini memperkuat kualitas hunian subsidi dan mendorong efek ekonomi berantai, termasuk penciptaan lapangan kerja serta stabilitas rantai pasok industri konstruksi.
Jakarta – PT Jaya Bersama Saputra (JBS) Perkasa menyepakati kerja sama dengan Real Estat Indonesia (REI). JBS Perkasa akan menjadi penyedia pintu baja Fortress dalam pembangunan rumah subsidi di seluruh Indonesia.
Kerja sama ini menjadi wujud dukungan untuk mempercepat program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto.
Kolaborasi JBS Perkasa dan REI ini diresmikan dalam penandatangan perjanjian kerja sama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI Tahun 2025 di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025 kemarin.
Seremoni penandatangan kerja sama ini dihadiri oleh Founder & Chief Executive Officer (CEO) JBS Perkasa Joni Effendi, National Sales Director JBS Perkasa Hens Sumarauw, juga Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI Joko Suranto didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP REI Raymond Arfandy.
Baca juga: Kredit Properti Capai Rp1.471,9 Triliun di Oktober 2025, Tumbuh 5 Persen
Joni Effendi mengatakan, program 3 juta rumah menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi industri konstruksi. Maka itu, JBS Perkasa merasa tertantang untuk memperkuat strategi pengembangan produk, dan ikut berkontribusi menyediakan pintu rumah berbasis baja berkualitas dan tahan lama.
“Kami percaya bahwa untuk mendukung program ini, diperlukan solusi yang terintegrasi dari hulu ke hilir, yang mencakup seluruh proses mulai dari konstruksi dasar hingga pengaplikasian pintu rumah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jum’at, 5 Desember 2025.
Ia menegaskan, pihaknya siap memberikan end to end services, mulai dari pendampingan pemilihan pintu, pemasang, hingga memastikan pasokan material berkualitas dan mitra yang terpercaya.
Sementara, Joko Suranto mengatakan, REI berharap program 3 juta rumah tidak hanya membuka akses hunian bagi masyarakat menengah ke bawah, tapi juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Sektor properti sendiri adalah sektor dengan multiflier effect terbesar karena melibatkan ratusan industri turunan.
Program 3 juta rumah diharapkan membawa efek domino, seperti membuka lapangan pekerjaan baru, dan menjaga stabilitas rantai pasok industri konstruksi.
“Itu bukti yang tidak bisa dibantah jika industri properti adalah salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional, atau kami di REI menyebutnya sebagai Propertinomic,” tegasnya.
Joko optimis sinergi antara REI dengan JBS Perkasa di bidang penyediaan pintu rumah Fortress akan memberikan nilai bersama bagi kedua belah pihak. Bagi REI, kerja sama ini berdampak positif pada peningkatan kualitas akhir pekerjaan rumah subsidi.
Baca juga: Pasar Properti RI Diproyeksi Tumbuh Stabil, Berikut Pendorongnya
“Kerja sama dengan pintu baja Fortress ini salah satu upaya kami untuk menjamin kualitas hunian yang memenuhi standar kenyamanan dan keamanan, sekaligus memastikan ketersediaan dan kelancaran pasokan bahan bangunan khususnya pintu berkualitas yang merupakan komponen penting pekerjaan konstruksi di rumah subsidi,” pungkas Joko.
Sementara, JBS Perkasa melihat proyek besar ini sebagai peluang untuk memacu permintaan pintu baja yang saat ini makin diterima masyarakat. Pintu baja menjadi inovasi produk yang memberikan nilai keberlanjutan sebagai landasan utama. Pintu ini diproduksi dari lempengan baja bermotif urat kayu, jadi tidak ada pembabatan pohon.
“Dengan adanya program program besar pemerintahan Presiden Prabowo ini , permintaan pintu baja diperkirakan dapat tumbuh signifikan pada tahun depan, memberikan dorongan yang signifikan bagi industri pintu baja nasional di tengah tantangan ekonomi yang ada,” kata Joni. (*) Ari Astriawan










